Itulah yang banyak kita lihat sekarang. Tidak hanya dalam bekerja, tapi juga kegiatan sosial. Bukankah mereka yang rajin reuni justru yang sudah berusia di atas 65 tahun. Coba saja lihat acara reuni alumni lintas angkatan dari sebuah sekolah.
Angkatan muda yang berumur di bawah 50 tahun biasanya tidak seheboh angkatan tua. Generasi yold kalau sudah kumpul-kumpul kembali merasa muda.
Dulu, ada anggapan bahwa orang yang sudah tua sebaiknya beraktivitas dengan memperbanyak ibadah saja, baik secara sendiri-sendiri maupun ikut kelompok pengajian.
Tapi, sekarang orang tua tetap beribadah dengan tidak melupakan aktivitas duniawi. Bahkan, beribadah dan berwisata bisa seiring sejalan seperti ikut program umroh plus. Maksudnya plus ke destinasi wisata seperti ke Dubai, Mesir, Yordania, atau Turki.
Tidak hanya itu, generasi yold banyak yang aktif main media sosial dengan menggunakan aplikasi yang gampang, seperti Facebook dan WhatsApp. Maka, foto-foto reuni generasi Yold banyak bertebaran di media sosial dengan aneka gaya.
Yold juga rutin mengikuti perkembangan musik terkini, menonton film di bioskop, mengetahui istilah-istilah gaul yang digunakan anak muda, atau konten-konten yang viral di media sosial.
Pendek kata, begitulah orang tua zaman now. Bagi anak muda, jangan menilai generasi yold sebagai generasi yang lupa diri atau lupa usia. Justru karena mereka tidak lupa, makanya mereka menikmati masa tua dengan hal yang membahagiakan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H