Kita boleh saja berduka karena timnas sepak bola Indonesia hanya mendapatkan medali perunggu pada SEA Games 2021 yang berlangsung di Vietnam pada Mei 2022 ini.
Tapi, dari cabang olahraga yang masih merupakan "adik kandung" dari sepak bola, yakni futsal, kita bisa agak berbangga diri.
Meskipun hanya meraih medali perak, namun selama bertanding di SEA Games Vietnam, timnas futal Indonesia tak pernah kalah.Â
Ironisnya, pihak yang berwenang untuk menentukan cabang olahraga apa saja yang bisa mewakili Indonesia di SEA Games 2021, awalnya sudah memutuskan untuk mencoret keikutsertaan futsal.
Alasannya, futsal dianggap tidak berpotensi meraih medali. Untunglah, pada Kejuaraan Futsal AFF 2022 satu bulan sebelum SEA Games yang diadakan di Bangkok, Thailand, timnas futsal berhasil menjadi finalis.
Hasil pada kejuaraan AFF tersebut lah yang akhirnya mengubah keputusan, sehingga timnas futsal bisa berangkat ke Vietnam untuk mengikuti SEA Games.
Di SEA Games tersebut, futsal hanya diikuti oleh 5 negara. Makanya, tidak diberlakukan pembagian grup. Semua tim saling bertemu dan peraih nilai tertinggi mendapat medali emas.
Pada laga pertama, Indonesia ditahan Vietnam dengan skor 1-1 (11/5/2022). Kemudian, Indonesia mencukur Myanmar 6-0 (14/5/2022), melibas Malaysia 3-0 (16/5/2022), dan terkahir ditahan imbang Thailand 1-1 (18/5/2022).
Thailand berhasil meraih nilai tertinggi dan berhak atas medali emas karena pada pertandingan terakhir mampu mengalahkan tuan rumah Vietnam dengan skor 2-0.
Dengan keberhasilan di SEA Games, ranking timnas futsal Indonesia langsung meroket. Sebelumnya, Indonesia berada pada ranking 10 Asia dan 48 dunia, sekarang menjadi ranking 7 Asia dan 39 dunia.
Jelas, dibandingkan ranking FIFA timnas sepak bola kita yang masih di atas 150, timnas futsal jauh lebih baik. Memang, tingkat kesulitan serta tingkat persaingan dalam sepak bola mungkin lebih berat ketimbang futsal.
Ada 3 pemain Indonesia yang sangat menonjol, yakni penjaga gawang Muhammad Albagir, pemain yang mengisi posisi pivot Evan Soumilena, dan sang kapten Ardiansyah Nur.
Tentu, peran pelatih baru yang berasal dari Iran, Mohammad Hashemzadeh, harus diakui cukup besar dalam mengubah gaya permainan Indonesia menjadi lebih agresif dan taktis.
Dibandingkan sepak bola, memang futsal kalah populer, terutama kalau dilihat dari banyaknya suporter berbagai klub sepak bola di Indonesia, yang kurang terlihat pada futsal.
Tapi, justru futsal menjadi olahraga yang banyak dimainkan para remaja untuk motif hiburan dan untuk kesegaran jasmani. Makanya, boleh dikatakan di setiap kota ada lapangan futsal yang laris manis disewa para remaja, terutama di hari libur.
Sedangkan untuk sepak bola, ketebatasan jumlah lapangan menjadi masalah tersendiri, karena banyaknya lapangan di kawasan pinggiran telah beralih fungsi jadi perumahan, perkantoran, dan sebagainya.
Pada SEA Games 2023 di Kamboja, kita berharap agar timnas futsal mampu mempersembahkan medali emas. Demikian pula dengan sepak bola. Semoga terwujud.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H