Usai sudah SEA Games 2021 yang berlangsung pada bulan Mei 2022 ini di Vietnam. Upacara penutupan telah diselenggarakan pada Senin malam (23/5/2022) kemarin.
Target dari Presiden Joko Widodo agar kontingen Indonesia minimal berada pada peringkat ketiga pada klasemen akhir perolehan medali, alhamdulillah tercapai.
Dengan mengumpulkan 69 medali emas, Indonesia berada di bawah tuan rumah Vietnam (206 emas) dan Thailand (93 emas). Vietnam dan Thailand harus diakui maju pesat olahraganya. Tentu, untuk Vietnam ada keuntungan sebagai tuan rumah.
Prestasi di atas perlu kita syukuri karena sudah meningkat dibandingkan dengan yang dicapai pada beberapa kali penyelenggaraan SEA Games sebelumnya.
Setelah meraih juara umum terakhir kalinya pada 2011 ketika Jakarta dan Palembang menjadi tuan rumah, Indonesia terpuruk ke peringkat 4 (2013 dan 2019), dan bahkan pernah di peringkat 5 (2015 dan 2017).
Jadi, di satu sisi kita perlu bersyukur. Tapi, apakah kita puas hanya sebagai yang ketiga? Sebagai negara yang pernah 10 kali menjadi juara umum, ke depan prestasi atlet kita harus lebih baik lagi.
Bahkan, Indonesia harus mampu mengembalikan sejarah kejayaan olahraga sebagai raksasa di Asia Tenggara pada kurun waktu 1977-1997 lalu.
Mari kita buktikan Indonesia bisa merebut gelar juara umum kembali, meskipun bukan di saat Indonesia menjadi tuan rumah. Sebagai catatan, SEA Games 2023 akan dilangsungkan di Kamboja.
Untuk itu, mulai dari sekarang, segenap komponen, yakni para atlet, pelatih, official, dan pemerintah harus bekerja lebih gigih lagi dengan strategi yang lebih baik.
Sebetulnya, perolehan medali Indonesia di SEA Games mungkin tidak begitu menarik perhatian masyarakat. Soalnya, jika melihat antusias warga Indonesia, hanya 2 cabang olahraga yang selalu ditunggu-tunggu hasilnya, yakni sepak bola dan bulutangkis.
Untuk sepak bola, hasilnya masih jauh dari yang diharapkan, meskipun medali perunggu yang didapat setelah menang adu penalti atas Malaysia (22/5/2022) tetap perlu disyukuri.
Pencinta sepak bola nasional terlanjur mengharapkan yang lebih dari itu itu, yakni medali emas, karena PSSI telah merekrut pelatih sekelas Shin Tae Yong.Â
Sedangkan untuk bulutangkis, dengan perolehan dua medali emas di nomor ganda putra dan ganda putri, sebetulnya juga tidak jelek, meskipun posisi Indonesia masih di bawah Thailand yang mengoleksi 4 medali emas.
Untuk beregu putra dan putri, medali emas diambil Thailand. Tapi, perlu diingat, kekuatan terbaik Indonesia untuk putra, memilih tampil di Thomas Cup ketimbang SEA Games.
Indonesia boleh berduka karena kegagalan timnas sepak bola dan juga bulutangkis yang di bawah Thailand. Tapi, kita perlu mengapresiasi sejumlah cabang olahraga yang berhasil menyumbang banyak medali emas.
Cabang olahraga dimaksud adalah menembak, panahan, kano, dan dayung, yang masing-masing menyumbang 5 medali emas atau lebih. Tanpa itu, tak mungkin Indonesia nangkring di peringkat 3 perolehan medali.
Di lain pihak, medali emas yang potensial kita dulang, ada yang melayang. Seperti sprinter yang pernah juara dunia junior, Lalu Muhammad Zohri, ternyata kali ini tidak beruntung meraih medali apapun.
Yang juga mengenaskan, cabang pencak silat yang merupakan olahraga beladiri asli Indonesia, hanya berhasil meraih satu medali emas. Jauh di bawah yang diharapkan masyarakat.
Namun, jika kita fokuskan pada olahraga yang bersifat permainan, masyarakat kita juga perlu salut dengan hasil yang diraih timnas basket dan voli.
Masyarakat kita pasti sangat mengenal olahraga basket dan voli. Itulah cabang olahraga yang paling banyak dimainkan di sekolah-sekolah karena masing-masing sekolah biasanya punya lapangan.
Nah, pada SEA Games kali ini, timnas basket putra menorehkan prestasi yang menjulang tinggi, yang nyaris menjadi mission impossible.
Sepanjang sejarah keikutsertaan Indonesia di SEA Games, inilah pertama kalinya mendulang emas dari bola basket, dengan menumbangkan langganan juara, Filipina. Skor akhirnya sangat ketat, yakni 85-81 untuk Indonesia.
Sedangkan timnas putri basket juga sukses memperoleh medali perak dengan mengalahkan semua negara lain, tapi kalah head to head dengan Filipina.
Pada olahraga bola voli, timnas putra berhasil mempertahankan medali emas yang direbut pada SEA Games sebelumnya di Manila, Filipina. Adapun tim voli putri mendapat medali perunggu yang juga mengulang kembali prestasi pada SEA Games sebelumnya.
Kesimpulannya, apapun juga kita perlu bersyukur, karena secara umum prestasi Indonesia mengalami peningkatan. Namun, ke depan harus lebih baik lagi dengan merebut kembali gelar juara umum.
Maka, masing-masing cabang olahraga perlu melakukan evaluasi atas pencapaian di SEA Games 2021 dan segera menyusun dan melaksanakan program baru yang telah disempurnakan. Jayalah Indonesia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H