Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perpustakaan Nasional RI, Best of The Best di Indonesia

21 Mei 2022   05:50 Diperbarui: 21 Mei 2022   05:52 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung Perpustakaan Nasional|dok. goodnewsfromindoensia.id

Tak bisa disangkal lagi, kunci kemajuan suatu negara terletak pada kemajuannya di bidang pendidikan. Karena melalui pendidikanlah sumber daya manusia (SDM) di negara tersebut akan meningkat kualitasnya.

Maka, meskipun suatu negara tidak punya kekayaan berupa sumber daya alam, dengan kehebatan SDM-nya, akan membuat negaranya menjadi negara maju.

Sebaliknya, banyak negara kaya karena menjadi produsen minyak atau bahan tambang lainnya, namun kalau tidak disertai dengan kemajuan di bidang pendidikan, negara tersebut hanya disebut negara kaya, bukan negara maju.

Nah, berbicara tentang pendidikan, tentu merupakan sebuah sistem yang didukung oleh banyak subsitem. Salah satu pendukung yang sangat penting adalah tersedianya fasilitas perpusatakaan yang dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.

Meskipun banyak perpustakaan di berbagai daerah yang kondisinya menyedihkan, tapi sebetulnya Indonesia sudah mempunyai sejumah perpustakaan yang tergolong bagus fasilitasnya.

Sebut saja beberapa perpustakaan di Jakarta yang unik dan menarik untuk dikunjungi seperti Perpustakaan Geothe Institute, Freedom Institute, dan Erasmus Huis.

Tapi, yang menjadi best of the best adalah Perpustakaan Nasional RI, setelah perpustakaan ini menempati gedung baru yang lumayan megah pada pertengahan September 2017 lalu.

Lokasinya sangat srategis, berada di Jalan Merdeka Selatan Nomor 11, Jakarta Pusat, dan berdekatan dengan kantor-kantor kementerian.

Dengan gedung khusus setinggi 27 lantai, inilah perpustakaan yang diklaim sebagai yang tertinggi di dunia. Desainnya keren dan bernuansa kekinian.

Namun, sebelum masuk gedung utama, pengunjung akan melewati gedung yang tampaknya merupakan cagar budaya peninggalan zaman kolonial Belanda.

Di gedung kuno tersebut pengunjung dicek barang bawaannya. Lalu di gedung tersebut juga dipamerkan foto, lukisan dan juga ada multimedia yang informatif.

Setelah melewati gedung cagar budaya, baru terlihat gedung tinggi yang dari depan tampak tulisan besar "Perpustakaan Nasional Republik Indonesia" yang ditulis dalam berbagai bahasa.

Di lantai 1 terdapat ruang tunggu, ruang santai dan kafe. Jika pengunjung tertarik untuk menjadi anggota, silakan naik ke lantai 2 untuk mengisi data pribadi yang diminta oleh sistem, dan dapat nomor antrian berfoto untuk keperluan kartu anggota.

Dengan menjadi anggota, seseorang bisa meminjam buku dan juga bisa menikmati semua fasilitas di Perpustakaan Nasional. Sedangkan yang bukan anggota tetap boleh membaca buku di beberapa ruang baca yang tersedia.

Bagi perpustakaan yang sudah bagus fasilitasnya, sayang sekali jika tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. Hal itu juga yang terlihat di Perpustakaan Nasional.

Dengan gedung sebesar itu, pengunjung jadi terkesan sepi. Barangkali soal sepinya perpustakaan menjadi masalah di mana-mana di negara kita, karena tingkat literasi kita yang relatif rendah.

Padahal, prosedur untuk menjadi anggota (seperti yang berlaku di Perpustakaan Nasional) atau untuk sekadar membaca di tempat, tidaklah rumit seperti telah ditulis di atas.

Masalahnya, harus diakui "nafsu" membaca rata-rata warga Indonesia masih tergolong rendah. Apalagi, sejak semua orang punya telpon pintar, sekadar membaca koran atau majalah pun sudah kalah dengan bermain media sosial.

Bahkan, para mahasiswa dan akademisi yang betah berlama-lama di perpustakaan tidak banyak, kecuali karena berkaitan dengan penulisan makalah atau tugas penelitian, bukan karena kehendak sendiri.

Di lain pihak, pengelola perpustakaan harus lebih kreatif untuk menarik minat pengunjung. Soalnya, dengan kemajuan teknologi, telah memberikan pilihan lain bagi pembaca dengan semakin banyaknya buku eleltronik.

Tapi, bagi yang sudah terbiasa membaca buku cetak, pasti merasakan bahwa ada kenikmatan tersendiri saat membaca buku cetak yang tidak tergantikan oleh buku elektronik.

Dan membaca di perpustakaan senyaman Perpustakaan Nasional RI tentu lebih asyik lagi. Inilah perpustakaan yang masuk kategori perlu dikunjungi bagi warga Jabodetabek atau warga daerah yang lagi berada di Jakarta.

Salah satu ruangan di Perpustakaan Nasional RI|dok. travel.detik.com
Salah satu ruangan di Perpustakaan Nasional RI|dok. travel.detik.com

Ayo, sekarang pembatasan sosial sudah diperlonggar. Saatnya mengunjungi perpustakaan untuk menambah pengetahuan dan sekaligus untuk hiburan.

Ingat, sekarang ke perpustakaan pun bisa dianggap sebagai berwisata bila perpustakaannya semegah Perpustakaan Nasional RI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun