Namun, di jalan raya atau di pasar sangat gampang melihat betapa banyaknya orang yang tak bermasker. Saya tidak tahu kondisi di perkantoran karena tidak berkesempatan masuk sesuatu kantor.
Kemudian, yang saya lihat di Payakumbuh (Sumbar), sama saja longgarnya dengan yang di Pekanbaru. Saya yang tetap memakai masker malah jadi aneh sendiri.
Awalnya, saya geleng-geleng kepala menyaksikan betapa abainya warga setempat dengan protokol kesehatan, khususnya soal wajib pakai masker.
Tapi, jika kita berbicara data resmi, buktinya sampai sekarang penambahan kasus baru Covid-19 di Sumbar dan Riau relatif sangat rendah.
Padahal, daerah ini (terutama Payakumbuh dan daerah lain di Sumbar), pada libur lebaran yang lalu dipenuhi oleh para perantau yang pulang kampung
Barangkali hal itu menjadi pertimbangan kenapa akhirnya pemerintah berani memutuskan kebijakan pelonggaran masker.
Daripada peraturan pemerintah tentang wajib pakai masker banyak dilanggar warga tanpa mendapat sanksi, ya kenapa tidak sekalian diperlonggar saja, biar wibawa pemerintah tidak hilang.
Apalagi, pada lebaran kemarin kekhawatiran akan terjadi pandemi gelombang kesekian, alhamdulillah tidak terjadi.Â
Nah, sekarang tinggal masyarakat sendiri yang perlu berhitung. Jika merasa belum aman, sebaiknya tetap pakai masker kalau ke luar rumah.
Misalnya ada kerumunan orang banyak dan sebagian terlihat tidak pakai masker, sebaiknya kita tetap menjaga jarak.
Hingga saat ini, data dari Satgas Covid-19 setiap harinya masih ada penambahan kasus baru sekitar 200-300 kasus. Sebagian besar terjadi di Jakarta dan provinsi lain di Pulau Jawa.