Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Juara Umum SEA Games? Tunggu Indonesia Jadi Tuan Rumah Lagi

18 Mei 2022   12:24 Diperbarui: 18 Mei 2022   12:37 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kontingen Indonesia di SEA Games Vietnam|dok. NOC Indonesia/Naif Al'as, dimuat di kemenpora.go.id

Kita pernah jadi raksasa olahraga Asia Tenggara, bahkan berlangsung cukup lama, yakni sejak 1977 hingga 1997. Selama kurun waktu tersebut, gelar juara umum South East Asia Games (SEA Games) didominasi oleh Indonesia. 

Perlu diketahui, SEA Games bermula dari South East Asia Peninsula (SEAP) Games, yang hanya diikuti negara-negara semenanjung Asia Tenggara mulai 1959 dan dilakukan setiap 2 tahun.

Kemudian, pada 1977 negara di luar semenanjung pun ikut bergabung, yakni Indonesia dan Filipina. Namanya pun berubah menjadi SEA Games. Berikutnya, pada 1979 Brunei ikut serta, serta Timor Leste sejak 2003.

Dengan kehadiran Indonesia, peta kekuatan langsung berubah. Selama SEAP Games, Thailand yang paling dominan, namun diambil alih Indonesia sejak bernama SEA Games.

Tapi, semua itu terjadi hingga dekade 1990-an saja dan sekarang hanya tinggal nostalgia. Memang, pada 2011 Indonesia masih menjadi juara umum, namun itu karena Indonesia jadi tuan rumah. 

Pada 2011 itulah terakhir kali Indonesia menjadi juara umum. Padahal, di era 1977-1997, di manapun diselenggarakan SEA Games, Indonesia menyabet gelar juara umum, kecuali saat diadakan di Thailand 1985 dan 1995.

Bagaimana dengan SEA Games 2021 yang saat ini tengah berlangsung di Vietnam? Ini SEA Games yang tertunda karena pandemi, makanya baru dilaksanakan pada 2022.

Sepertinya Indonesia sudah tahu diri tidak mungkin menjadi juara umum. Presiden Joko Widodo menargetkan Indonesia berada pada peringkat ketiga pada daftar perolehan medali. 

Namun, ternyata untuk menduduki peringkat 3 pun tidak mudah. Ketika tulisan ini diproses, Selasa malam (17/5/2022), posisi Indonesia baru naik dari peringkat 5 ke peringkat 4.

Padahal, posisi Indonesia pada beberapa hari pertama sudah bercokol di peringkat 3, tapi kemudian tegusur ke bawah. Tuan rumah Vietnam terlalu perkasa memuncaki klasemen perolehan medali, terpaut jauh dengan Thailand yang menjadi peringkat 2.

Ke depan, Indonesia harus memperkuat cabang olahraga yang bersifat individual dan menyediakan banyak medali seperti atletik dan renang. Juga cabang-cabang olahraga beladiri.

Selain banyak menyediakan medali, atletik dan renang juga merupakan cabang olahraga yang terukur dan sulit dicurangi. Termasuk yang seperti ini adalah menembak, panahan, dan sebagainya.

Namun, untuk olahraga beladiri dibutuhkan integritas para juri agar tidak terlalu memihak tuan rumah. Soalnya, cabang-cabang olahraga beladiri kebanyakan menggunakan sistem penilaian.

Sebagai contoh, pada cabang pencak silat yang sebetulnya menjadi kekuatan kita, justru medali emas yang kita peroleh sangat minim. Padahal Indonesia adalah negara asal pencak silat.

Ada komentar dari official pencak silat Indonesia di SEA Games 2021, bahwa kita dicurangi secara kasar oleh juri, seperti diberitakan salah satu stasiun televisi (16/5/2021).

Tapi, begitulah kondisi yang harus dihadapi atlet kita. Mental bertandingnya harus kuat dan kalau ingin menang di olahraga beladiri, harus menang mutlak seperti menang KO di cabang olahraga tinju.

Disadari atau tidak, sejak 1997 negara tuan rumah dengan berbagai cara akhirnya tampil sebagai juara umum. Selain memanfaatkan penilaian juri, cara lain adalah memperbanyak jumlah medali untuk cabang olahraga yang dikuasai tuan rumah.

Termasuk munculnya cabang olahraga "aneh-aneh" yang merupakan olahraga tradisional di negara tuan rumah. Tentu, negara tuan rumah harus berkorban memperkenalkan olahraga tersebut ke negara lain, bahkan dengan mengirim pelatihnya.

Maka, negara seperti Malaysia, Thailand, Filipina dan Vietnam akan menjadi juara umum bila dapat giliran sebagai tuan rumah. Negara ini termasuk serius membina atlet-atletnya.

Namun, ketika negara kecil seperti Singapura, Brunei, Laos, menjadi tuan rumah, sejak 1999 yang menjadi juara umum adalah Thailand. Artinya, kita harus akui kalau Thailand lebih baik.

Bahkan, saat penyelenggaraan di Myanmar pun, Thailand menjadi yang terhebat. Padahal, saat masih bernama Burma di era 60-an (masih disebut SEAP Games), Myanmar pernah 2 kali menjadi juara umum.

Tampaknya terjadi kemunduran dalam olahraga Myanmar seperti yang dialami Indonesia. Pada era 1960-an, Indonesia dan Burma sering menjadi yang terbaik dalam sepak bola Asia Tenggara, seperti Thailand dan Vietnam sekarang.

Jadi, kalau ditanya kapan Indonesia jadi juara umum SEA Games lagi? Ya, tunggu saja saat giliran Indonesia jadi tuan rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun