Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sendiri Lagi, Ditinggal Anak Cucu Setelah Lebaran Usai

14 Mei 2022   06:58 Diperbarui: 14 Mei 2022   07:28 1208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kumpul di rumah nenek saat lebaran | dok. kuyou.id

Sebut saja namaya Titi. Belasan orang keponakannya memanggilnya dengan "Mama Titi". Usianya belum terbilang senja, tapi jelas tidak muda lagi. Ya, Mama Titi sekarang sudah berusia 65 tahun.

Kondisi kesehatannya bisa dikatakan baik. Dulu, ada masalah dengan retina matanya, tapi pada Januari 2022 sudah dioperasi di sebuah rumah sakit khusus mata di Jakarta, sehingga sekarang penglihatannya sudah kembali normal.

Ketika di Jakarta, Mama Titi tinggal di rumah anaknya yang nomor dua yang terletak di kawasan pinggiran karena sudah masuk wilayah Tangerang Selatan.

Setelah pengobatan mata selesai, Mama Titi kembali ke rumahnya di Payakumbuh, Sumbar. Ia tinggal sendiri, sejak suaminya berpulang ke rahmatullah pada 2017 lalu.

Libur lebaran yang lalu, rumah Mama Titi penuh karena semua anaknya yang berjumlah 4 orang pulang bersama keluarga masing-masing dari kota perantauannya. 

Makanya, semua kamar di rumah Mama Titi terisi, bahkan sebagian cucu terpaksa tidur di ruang tengah dengan menggelar beberapa kasur tipis. 

Tentu saja Mama Titi sangat gembira, karena sudah lama tidak berkumpul secara lengkap seperti itu. Pada lebaran 2020 dan 2021, anaknya yang di Jakarta tidak bisa mudik karena pandemi yang masih bergejolak.

Secara ekonomi, Mama Titi punya uang pensiunan bulanan yang mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari, meskipun sebagai mantan pegawai negeri dengan menjadi guru SMP, uang pensiunnya relatif tidak besar.

Lagipula, meskipun Mama Titi tidak pernah mengeluh soal keuangan, empat anaknya seolah-olah saling bergantian saja mengirim uang ke rekening tabungan Mama Titi.

Makanya, sebelum pandemi lalu, Mama Titi sempat pergi umroh ke tanah suci. Jauh sebelum itu, Mama Titi sudah naik haji bersama suaminya.

Keempat anak Mama Titi pantas bersyukur, berkat didikan kedua orang tuanya yang mengutamakan kedisiplinan, semuanya sudah jadi "orang". Ada yang menjadi dokter, ada yang bekerja di bank pemerintah, dan sisanya bekerja di perusahaan swasta.

Mama Titi tidak betah berlama-lama di rumah anak-anaknya, baik yang di Padang, di Pekanbaru, di Dumai, maupun yang di Jakarta.

Ia memang sangat cocok dengan kota kelahirannya, Payakumbuh. Bagi yang mengenal Payakumbuh mungkin akan sepakat, kota ini merupakan kota yang nyaman.

Udaranya tidak panas seperti Padang, tapi juga tidak dingin seperti Bukittinggi. Kotanya tidak ramai, juga tidak sepi. Inilah kota yang sedang-sedang saja.

Lagipula, Mama Titi memang orang yang mandiri dan tegas. Ia sangat sayang dengan cucu-cucunya, tapi bukan berarti mau berlama-lama tinggal di rumah anaknya agar selalu dekat dengan cucu.

Ia juga ingin anaknya bisa mengatasi problemnya sendiri dan tidak menjadikan orang tua sendiri sebagai penjaga cucu. Apakah harus mencari babysitter atau asisten rumah tangga, Mama Titi tidak ikut campur.

Sejak pensiun, Mama Titi mengisi waktu dengan lebih rajin beribadah. Apalagi di bulan puasa, Mama Titi bisa menamatkan membaca 30 juz Al Quran. 

Tapi, pada minggu terakhir bulan puasa, ketika anak, menantu, dan cucu sudah datang, tentu kesibukan Mama Titi bertambah. Kesibukan yang disambutnya dengan bahagia dan bersyukur.

Mama Titi jago memasak, makanya kesibukan di dapur makin terlihat di saat menjelang lebaran. Rendang daging dan sambalado (sambal) buatan Mama Titi tak ada duanya di lidah anak-anaknya.

Keriuhan saat lebaran menjadi puncak kebahagiaan Mama Titi, karena para keponakannya yang juga datang dari berbagai kota, ikut berkumpul.

Selain berkumpul di rumahnya, rombongan keluarga besar Mama Titi dengan beberapa kendaraan roda empat mengunjungi beberapa rumah sanak famili dalam rangka berlebaran.

Selain itu, meskipun saat lebaran jalan utama macet oleh kendaraan para perantau, rombongan Mama Titi masih sempat berwisata ke tempat-tempat menarik di sekitar Payakumbuh.

Sekarang lebaran telah usai. Anak, menantu dan cucu sudah kembali ke kotanya maing-masing. Mama Titi sendiri lagi. Insya Allah pada lebaran tahun depan, akan kembali berkumpul.

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun