Barangkali karena mempertimbangkan agar arus balik tidak serentak, sehingga kemacetan lalu lintas bisa terurai, para aparatur sipil negara (ASN) diperkenankan untuk bekerja dengan sistem work from home (WFH) selama satu minggu setelah puncak arus balik.
Mengingat pada Senin (16/5/2022) merupakan Hari Raya Waisak, maka mulai Selasa (17/5/2022) seharusnya ASN sudah kembali bekerja secara normal, yakni dengan sistem work from office (WFO).
WFH ASN 2022 tersebut terkesan sebagai kebijakan yang diputuskan secara mendadak, reaksi spontan atas kemacetan lalu lintas yang tergolong parah di beberapa ruas jalan sewaktu arus mudik.
Khawatir hal itu terulang pada arus balik, tiba-tiba muncul pengumunan bahwa ASN diperkenankan WFH selama satu minggu.Â
Selain itu, WFH juga dimaksudkan untuk menekan laju penambahan kasus Covid-19. Pemerintah wajar saja khawatir, dengan terlalu banyaknya masyarakat yang bebas berkumpul.
Bukankah pandemi belum sepenuhnya berakhir? Di lain pihak, masyarakat sangat bebas menikmati libur lebaran di kampung halaman atau di destinasi wisata setelah dua kali lebaran tidak seperti itu.
Nah, jika sebagian masyarakat kebablasan, abai dengan protokol kesehatan, bukan tidak mungkin kasus Covid-19 kembali meningkat.
Para ASN yang masih belum puas berlibur, tentu sangat senang dengan adanya WFH tersebut. Memang, mereka tetap bekerja. Tapi, karena bisa dilakukan sambil rebahan di kampung halaman, suasana libur masih terbawa.
Adapun mereka yang terlanjur memesan tiket pesawat, kapal laut, bus, atau kereta api, mungkin memilih tetap balik ke kota domisilinya sesuai jadwal semula dan WFH dari rumah masing-masing.
Namun, mereka yang mudik dengan membawa kendaraan pribadi diperkirakan memundurkan tanggal kembalinya, memanfaatkan kebijakan WFH itu tadi.
Jika melihat apa yang dilakukan perusahaan swasta, bahkan juga di perusahaan milik negara, kebanyakan pada Senin (9/5/2022) lalu sudah mulai WFO.