Seperti yang saya perhatikan saat lebaran kemarin, anak-anak di lingkungan keluarga besar saya sudah pada main game di gawai masing-masing.
Bahkan, tak sedikit anak-anak yang jadi ketagihan main game online yang sebetulnya ditujukan buat kalangan remaja dan dewasa.
Jangan-jangan uang THR yang diterima anak-anak akan ludes untuk membeli gawai, membeli paket internet, atau untuk game yang berbayar.
Sungguh, sulit membayangkan jika anak-anak pegang gawai tanpa pengawasan orang tua. Terlalu banyak dampak negatifnya bagi kesehatan mata, perkembangan mental dan kemampuan bersosialisasinya.
Namun, jika didampingi orang tua, gawai bisa bermanfaat bagi si anak karena bisa menjadi alat edukasi dan hiburan yang sehat.
Akhirnya, yang butuh barang mainan adalah bayi yang belum paham soal gawai. Namun, anak usia 2 tahun sudah banyak yang kecanduan memegang gawai.
Nah, berkaitan dengan review mainan anak di masa sekarang, yang diperlukan bukan hanya untuk mainan tradisional, tapi juga mainan berupa aplikasi yang tersedia di platform digital.
Jika mainan tradisional yang lebih diperhatikan adalah aspek keamanan secara fisik, game di gawai lebih fokus pada dampaknya bagi keamanan secara mental. Jangan sampai terpapar konten "dewasa".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H