Memang, apakah niat orang yang memposting hal di atas, untuk pamer atau malah semacam ajakan kepada yang lain untuk berbuat baik, hanya orang tersebut dan Allah yang tahu.
Tapi, kesan pamer bisa saja menjadi kesimpulan orang lain yang membaca atau melihat postingan tersebut. Jadi, sebaiknya kita berhati-hati sebelum memposting sesuatu, jangan sampai niat baik kita dipersepsikan orang lain sebagai pamer.
Nah, kembali ke soal flexing, kalau ini jelas-jelas pamer. Terlepas dari apakah flexing bisa disamakan dengan riya atau tidak, sebaiknya kita tidak melakukan flexing, apalagi di bulan puasa.
Puasa kita memang tidak batal, tapi hanya sekadar penggugur kewajiban, sedangkan nilai ibadahnya sudah jauh berkurang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H