Makanya, gawai terbaru, jam tangan mahal, tas branded, merupakan contoh barang yang identik dengan orang-orang sukses.
Berbeda halnya bila kita berbelanja barang kebutuhan pokok yang akan disumbangkan kepada warga kurang mampu, ini perbuatan yang baik. Bila niatnya murni karena Allah, jelas pahala sudah menanti.
Berbelanja puluhan nasi kotak buat berbuka puasa kaum duafa, jelas berbeda dengan memborong makanan buat di makan sendiri atau dengan keluarga sendiri.
Kesimpulannya, bulan puasa yang seharusnya menjadi bulan untuk berhemat karena waktu habis untuk beribadah, malah jadi bulan yang boros ketimbang bulan-bulan lainnya.
Jadi, kita tergelincir bisa jadi bukan karena tergoda bujukan setan untuk bermaksiat. Tapi, dengan berbelanja berlebihan yang sepertinya bukan sebuah dosa, sebetulnya juga perbuatan yang sebaiknya dihindari.
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H