Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Paradoks Warga Kota: Heboh Harga Naik, tapi Swalayan Tetap Diserbu

4 April 2022   09:53 Diperbarui: 4 April 2022   10:03 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi supermarket yang penuh pelanggan|dok. posbekasi.com/HSB

Perlu penelitian lebih lanjut, apakah hal tersebut hanya terjadi di kota besar seperti Jakarta, atau juga terjadi di kota-kota kecil, mengingat pasar swalayan sudah merambah hingga kota kabupaten, bahkan juga di kota kecamatan.

Soalnya, yang paling heboh di media sosial berkomentar pedas soal kenaikan harga barang, rata-rata juga warga kota besar. Tapi, warga kota besar pula yang tetap berbelanja seperti orang kalap.

Bagaimana tidak kalap? Saya tidak menemukan minyak goreng yang biasa kami pakai. Kata petugasnya, banyak pelanggan yang memborong, meskipun harganya sudah naik.

Ada juga barang kebutuhan pokok yang menurut saya naik tajam, tapi relatif tidak terlalu heboh di media massa, seperti sabun deterjen dengan merek terkenal.

Saya ingat pada Januari lalu, harganya untuk ukuran 1,8 kilogram masih di Rp 30 ribuan, lalu Maret lalu sudah Rp 50 ribuan dan sekarang menjadi Rp 61.000.

Saya mengira di swalayan lain bisa jadi harganya lebih tinggi lagi, karena pasar swalayan langganan saya memang terkenal paling murah.

Akhirnya, heboh-heboh soal kenaikan harga seperti tidak berdampak. Pengusaha paham betul menghadapi heboh-heboh tersebut dengan menerapkan kata pepatah: "anjing menggonggong, kafilah berlalu". Kalau begitu, bagaimana harga akan turun?

Ilustrasi supermarket yang penuh pelanggan|dok. posbekasi.com/HSB
Ilustrasi supermarket yang penuh pelanggan|dok. posbekasi.com/HSB

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun