Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Dampak Positif Televisi Digital pada Layanan Internet Teknologi 5G

13 April 2022   09:17 Diperbarui: 13 April 2022   09:42 1315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Kominfo.go.id, dimuat beritadiy.pikiran-rakyat.com

Perkembangan pertelevisian di negara kita semakin maju setelah ada kepastian bahwa siaran televisi analog akan dihentikan dalam 3 tahap, dan setelah itu masyarakat bisa menikmati siaran televisi dalam format digital.

Tahap pertama akan berlangsung di 166 kabupaten/kota pada 30 April 2022, sedangkan daerah lainnya dilakukan pada tahap kedua (25 Agustus 2022) dan tahap ketiga (2 November 2022).

Jadi, pada November tahun ini, dijadwalkan seluruh wilayah Indonesia sudah berhasil melakukan migrasi siaran televisi dari analog ke digital. Pemirsa televisi akan diuntungkan karena siaran diterima lebih jernih tanpa "semut-semut" lagi.

Memang, bagi pemilik televisi model lama yang belum punya fasilitas untuk menangkap siaran televisi digital, perlu dilengkapi dengan alat yang bernama set top box. 

Alat ini berharga sekitar Rp 29.000 hingga Rp 79.000 kalau melihat iklan di beberapa aplikasi penjualan secara online. Namun, untuk warga kurang mampu bisa mendapatkan secara gratis yang diatur oleh Kominfo.

Masalahnya, para remaja dan anak muda tidak lagi begitu tertarik menonton televisi. Menonton video streaming, tampaknya lebih memikat bagi anak muda.

Acara televisi berada di luar kendali para remaja, padahal mereka ingin memilih tontonan kegemarannya di waktu sesuka mereka, tanpa tergantung jadwal acara stasiun televisi.

Anak sekarang juga sudah pada tahap ketergantungan pada media sosial dan itu artinya akses jaringan internet sangat penting. Sebagian pengamat mengatakan bahwa bisnis media televisi sudah memasuki masa senjakala.

Lalu, apakah dengan demikian anak-anak muda itu tidak peduli soal migrasi televisi analog ke digital? Justru, karena begitu pentingnya akses internet, harusnya penggila media sosial berterima kasih dengan kewajiban adanya tv digital.

Soalnya, selama ini siaran televisi analog menggunakan frekuensi pita 700 Mhz. Padahal, pita tersebut sekarang menjadi sarana penting dalam pengembangan layanan internet pita lebar, dalam hal ini teknologi 5G.

Dengan adanya migrasi siaran televisi, muncullah penghematan penggunaan pita 700 Mhz dan sekaligus tersedia slot atau ruang untuk pengembangan layanan internet.

Memang, soal siaran televisi yang terkesan monoton, harus menggugah manajemen stasiun televisi untuk lebih kreatif agar tidak ditinggalkan pemirsa. 

Di lain pihak, layanan internet yang semakin baik sangatlah penting, tidak saja sebagai sarana komunikasi, tapi terlebih lagi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Seperti diketahui, perkembangan perdagangan secara online semakin pesat. Makanya, pengembangan layanan internet dengan teknologi 5G menjadi hal yang tak bisa ditunda lagi.

Mari kita sukseskan migrasi televisi analog ke televisi digital dan sekaligus menikmati kecanggihan teknologi 5G dalam berselancar di dunia maya.

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun