Sinetron televisi telah melewati zaman keemasannya. Sedangkan produksi film masih menggeliat, meskipun masyarakat menontonnya tak perlu harus ke bioskop.
Banyak yang mengatakan bahwa menjadi pemain teater lebih susah dari menjadi pemain film. Makanya, aktor panggung akan lebih gampang ketika mendapat tawaran untuk membintangi sinetron atau film layar lebar.
Sebaliknya, bintang film yang tidak berasal dari teater belum tentu mampu jago bermain teater. Dulu ada nama-nama besar di dunia tetar Indonesia yang kemudian juga merambah dunia perfilman, seperti WS Rendra, Ikranagara, Putu Wijaya dan Remy Sylado.
Tapi, sekarang seni teater kita relatif jarang lagi beraksi. Selain karena alasan pandemi, para penggiat teater yang beraktivitas secara konsisten semakin langka
Salah satu yang masih eksis adalah Teater Koma yang berhasil mengkombinasikan sisi idealisme dan sisi komersial dari sebuah pertunjukan teater, sehingga mampu bertahan hidup dalam jangka panjang.
Kembali ke soal panggung sandiwara, tampaknya sekarang ini merupakan sandiwara dengan cerita yang pahit melulu. Setelah kepahitan karena pandemi mereda, berlanjut dengan drama kenaikan harga barang-barang yang sungguh tak terkira.
Tak perlulah ditulis barang apa saja yang mengalami kenaikan harga, terlalu banyak soalnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H