Tiba-tiba saya merasa ngeri dengan kondisi water heater (pemasan air) yang ada di kamar mandi saya. Kamar mandi ini menyatu dengan kamar tidur.
Sebetulnya, saya sudah lama tahu bahwa di sekitar ujung pipa yang menempel ke bawah tabung pemanas air itu sudah karatan, sehingga berwarna hitam kecoklatan.
Tapi, karena merasa aman-aman saja, dan pemanas air masih berfungsi dengan baik, saya tidak terlalu peduli. Padahal, usianya mungkin sudah sekitar 7-8 tahun.
Kengerian saya itu muncul setelah saya menonton siaran berita dari salah satu stasiun televisi nasional. Satu keluarga di Pulo Gadung, Jakarta Timur, tewas kesetrum di kamar mandi akibat korsleting water heater (Minggu, 20/3/2022).
Berdasarkan hasil olah TKP (tempat kejadian perkara), Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri menemukan kebocoran listrik pada instalasi pemanas air dalam kamar mandi, di mana empat korban meregang nyawa.
Keempat korban tersebut, menurut Kompas.com (23/3/2022), terdiri dari suami (BG/37 tahun), istri (NB/29 tahun), anak (EA/11 bulan), dan baby sitter (SM/59 tahun).
Nah, kembali ke kondisi di rumah saya, jangan-jangan tanda karatan itu menjadi pertanda bahaya. Lalu, saya berselancar mencari informasi tentang keamanan water heater di sejumlah media daring.
Jika saya tulis ulang dalam versi bebas, inilah tanda-tanda pemanas air yang menggunakan tenaga listrik yang perlu diwaspadai dengan meminta ahlinya untuk mengecek dan memperbaiki, jika ada yang rusak.
Atau, kalau kerusakannya tergolong parah, tentu tidak usah merasa sayang untuk menggantinya dengan pemanas air yang baru.
Tanda-tanda tersebut adalah, pertama, berkaitan dengan lamanya pemakaian. Secara umum, pemanas air bisa berfungsi dengan baik selama 10-15 tahun.