Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ada Korban Nyawa Usai Antre Minyak Goreng, Sekarang Harga Menggila

18 Maret 2022   18:31 Diperbarui: 18 Maret 2022   18:38 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari berita salah satu stasiun televisi, Jumat pagi (18/3/2022), dengan tegas Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan akan memerangi mafia minyak goreng.

Bahkan, Menteri Perdagangan berjanji bahwa para mafia minyak goreng tersebut akan ditangkap pada Senin (21/3/2022) pekan depan.

Selain itu, pemerintah bukan mengabaikan rakyat kecil, makanya untuk masyarakat kelas bawah pemerintah membuat kebijakan dengan adanya minyak goreng curah bersubsidi.

Semoga pengadaan minyak goreng curah tersebut berjalan lancar dan tidak perlu diperoleh dengan cara mengantre seperti yang akhir-akhir ini terjadi di berbagai penjuru tanah air.

Kasihan sekali melihat emak-emak berjuang berjam-jam untuk mendapatkan minyak goreng. Bahkan, ada berita miris, antrean minyak goreng telah membawa korban nyawa.

Kompas.com (17/3/2022) memberitakan, seorang warga kota Samarinda, Kalimantan Timur, Rita Riyani (49 tahun), meninggal dunia setelah mengantre berjam-jam di pusat grosir untuk mendapatkan minyak goreng.

Rita mengantre pada Minggu (13/3/2022) di pusat grosir yang berada di Jalan AW Syahranie, Kelurahan Sempaja Barat, Kecamatan Samarinda Ulu.

Awalnya Rita ambruk dan sempat dibawa ke RSUD AW Syahranie untuk mendapat perawatan. Namun, 2 hari setelah itu (Selasa, 15/3/2022) Rita meninggal dunia pukul 11.00 Wita.

Almarhumah yang meninggalkan seorang suami dan 4 anak itu diduga kelelahan akibat mencari hingga mengantre berjam-jam untuk mendapatkan minyak goreng.

Begitulah, soal ajal memang sudah kehendak yang "di atas". Tapi, hal ini perlu menjadi pelajaran, baik bagi pemerintah, maupun masyarakat, bagaimana caranya agar hal serupa tidak terulang lagi.

Tentu, dengan harga tinggi saat ini, antrean minyak goreng mungkin sudah tidak ada lagi. Namun, kalau nantinya ada lagi pendistribusian barang seperti antre minyak goreng saat masih ada HET, pengaturannya harus lebih tertib.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun