Bahkan, baru-baru ini hasil survai Litbang Kompas menempatkan Ganjar pada posisi kedua, setelah Prabowo namun di atas Anies Baswedan, sebagai pilihan responden untuk jadi Presiden RI 2024.
Masalahnya, sebagai kader PDIP, jika Ganjar berniat untuk maju sebagai capres pada Pilpres 2024, perlu mengantongi tiket dukungan dari DPP PDIP.
Padahal, di lain pihak sudah terbaca bahwa PDIP berkemungkinan besar akan mengusung Puan Maharani. Modal Puan yang merupakan putri dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu sangat besar.
Betapa tidak, setelah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada 2014-2019, Puan memegang posisi sangat strategis sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Tapi, jika DPP PDIP cermat, jelas potensi Ganjar dengan elektabilitasnya jauh di atas Puan (menurut survei Litbang Kompas), tidak bisa diabaikan.
Bahkan, Ganjar Pranowo sangat mungkin diusung partai lain, sekiranya PDIP tidak mengusungnya sebagai capres atau cawapres.
Kembali ke soal gundul, ternyata dari sekian kemungkinan yang telah ditulis pada bagian awal tulisan ini, tak ada yang betul-betul pas dengan alasan Ganjar melakukan hal tersebut.
Aksi Ganjar itu rupanya terkait dengan janjinya dalam gerakan "Berani Gundul 2022" (Tribunnews.com, 28/2/2022).Â
Cukur gundul dilakukan Ganjar sebagai dukungan kepada anak-anak pengidap kanker saat merayakan Hari Kanker Anak Sedunia. Itulah wujud empati dan solidaritas Ganjar pada para penyintas kanker.
Kalau rambut bisa tumbuh lagi, tapi menumbuhkan empati dan solidaritas bagi sebagian orang yang "tumpul" hatinya, akan sangat sulit.
Dari laman jatengprov.go.id (28/2/2022), terungkap bahwa berkat dukungan Ganjar, acara Berani Gundul yang diselenggarakan di Mal Paragon Semarang berhasil mengumpulkan dana Rp 280 juta.