Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Aksi Mogok Pedagang Daging Sapi, Perlukah Disubsidi?

2 Maret 2022   19:47 Diperbarui: 2 Maret 2022   19:49 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pedagang daging sapi|dok. detik.com/Grandyos Zafna

Tahu tempe sering dikontraskan dengan daging. Yang satu mewakili makanan rakyat banyak, yang satu lagi adalah konsumsi warga kelas menengah ke atas.

Tapi, nasib pedagang tahu tempe dan pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional akhir-akhir ini kurang lebih sama. Sama-sama mengahadapi kelangkaan pasokan dan pedagang terpaksa membeli dari pemasok dengan harga lebih tinggi dari biasanya.

Tentu, akibatnya pedagang akan menaikkan harga jual kepada pelanggannya. Khawatir para pelanggannya tidak kuat membeli dengan harga baru, maka aksi mogok menjadi pilihan.

Awalnya produsen tahu tempe yang mogok karena memprotes naiknya harga kedelai yang menjadi bahan baku tahu tempe. Karena itulah, tahu tempe langka di pasar.

Ternyata, cara seperti itu menginspirasi pedagang daging sapi, sehingga sekarang giliran mereka yang melakukan aksi mogok berjualan.

Berita mogok ini agak simpang siur, karena awalnya dalam siaran berita TVRI pagi Senin (28/2/2022) disebutkan mogok selama 5 hari mulai Senin tersebut.

Namun, kemudian media daring serta juga TVRI pada berita siangnya memberitakan batal mogok karena pelanggan bersedia membeli dengan harga yang sudah dinaikkan.

Pada berita siang tersebut, TVRI meliput dari Pasar Palmerah, Jakarta. Ternyata, pedagang batal mogok karena dengan harga Rp 140.000 per kilogram masih dibeli konsumen, sebelumnya seharga Rp 120.000 per kilogram.

Menurut pedagang yang tetap berjualan, yang penting masyarakat sudah tahu bahwa kenaikan harga bukan akal-akalan pedagang, tapi karena dari hulunya memang naik.

Hanya saja, tampaknya sesama pedagang tidak kompak. Kompas.id (28/2/2022), memberitakan yang juga disertai foto bahwa di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, aksi mogok tetap dilakukan pedagang daging.

Bahkan, 2 hari setelah itu (Rabu, 2/3/2022) TV One memberitakan di Pasar Grogol para pedagang daging masih mogok. Bisa jadi mereka mogok selama seminggu seperti rencana semula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun