Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dampak Perang: Baru Naik, Harga Gas Elpiji Naik Lagi

5 Maret 2022   06:04 Diperbarui: 5 Maret 2022   06:42 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Latihan militer tentara Ukraina (5/2/2022)|dok. Celestino Arce/NurPhoto melalui Getty Images, dimuat sonora.id

Memang, harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi sudah naik dua kali juga dalam waktu singkat ini, yakni untuk jenis Pertamax Turbo, Pertamax Dex, dan Dexlite. 

Tapi, kenaikan BBM tersebut tak seheboh kenaikan gas elpiji karena BBM nonsubsidi dikonsumsi kalangan menengah ke atas.

Mungkin secara teknis, pakar di bidang minyak dan gas yang lebih tepat untuk menjelaskannya, tapi pada intinya harga minyak dan harga gas itu saling berkaitan.

Dalam kontrak pembelian gas, seperti kalau Indonesia mengimpor, lazim harga yang disepakati dikaitkan dengan harga minyak

Pertanyaan berikutnya, bukankah Indonesia punya sumber gas yang melimpah, kok masih mengimpor? Produksi gas Indonesia sebenarnya cukup tinggi, jika dikonversi menjadi LPG sebetulnya mencukupi konsumsi domestik.

Masalahnya, karakteristik  gas yang diproduksi oleh Indonesia tidak serta merta dapat  dikonversi menjadi LPG (cnbcindonesia.com, 25/1/2019).

Masih banyak dampak perang terhadap perekonomian Indonesia yang pada intinya berkisar pada hambatan baik dalam mengekspor barang maupun mengimpor.

Bahkan, mi instan yang merupakan makanan sejuta umat (lebih tepatnya ratusan juta umat, karena penduduk Indonesia sudah hampir 300 juta jiwa), juga terpengaruh.

Soalnya, bahan baku mi (dan juga roti) adalah gandum, dan 27,5 persen ekspor gandum dunia berasal dari 2 negara, Rusia dan Ukraina.

Jadi, jika perang masih berkepanjangan, jangan kaget kalau harga semangkuk mi akan naik. Maka, lengkap sudah penderitaan emak-emak, karena hampir semua barang kebutuhan dapur mengalami kenaikan.

Sebut saja, mulai dari minyak goreng, telur ayam, cabai merah, bawang merah, tahu tempe, gas elpiji, roti, dan mi instan. Jangan tanya tentang daging sapi. Masyarakat kelas menengah ke bawah bisa jadi terpaksa puasa makan daging. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun