Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bukan Putri Solo, Dorce Putra Solok yang Pakai Nama Gunung di Ternate

17 Februari 2022   09:25 Diperbarui: 17 Februari 2022   09:46 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak tahu kota Solo? Kota yang tidak terlalu jauh dari Yogyakarta, tapi masuk dalam Provinsi Jawa Tengah ini pernah dipimpin oleh Jokowi.

Kesuksesan Jokowi menjadi Wali Kota Solo telah mengantarkan beliau menjadi Gubernur DKI Jakarta dan selanjutnya menjadi Presiden RI selama 2 periode.

Solo juga terkenal dengan kecantikan dan kelembutan wanitanya. Sehingga, julukan "Putri Solo" cukup sering terdengar dalam pembicaraan menyangkut wanita cantik. Putri Solo juga menjadi sebuah judul lagu keroncong yang terkenal.

Nah, sekarang dari Solo kita pindah ke Solok. Ya, Solok, jangan dikira salah ketik, itu nama sebuah kota di Sumatera Barat, sekitar 80 km di sebelah timur kota Padang.

Meskipun wanita Solok juga cakep-cakep, tapi jarang terdengar julukan "Putri Solok". Justu, Solok menjadi tempat kelahiran seorang putra bernama Dedi Yuliandri Ashadi pada  21 Juli 1963.

Mungkin dulu tak ada yang menyangka, Dedi yang menjadi yatim piatu sejak anak-anak itu, kelak menjadi bintang di dunia hiburan tanah air.

Sejak usia 2 tahun Dedi pindah ke Jakarta dan diasuh neneknya. Sejak SMP ia mulai kurang tertarik pada pelajaran di sekolah dan lebih fokus berlatih menyanyi. 

Satu hal lagi yang kemudian mengubah jalan hidup Dedi, ia mulai menyadari kecenderungannya menjadi seorang wanita.

Dedi kemudian bertransformasi menjadi Dorce Gamalama sebagai nama panggungnya. Nama Dorce diberikan oleh Myrna dari kelompok tari waria Fantastic Dolls, karena ia sering mempoisisikan diri sebagai seorang perempuan.

Sedangkan Gamalama itu adalah nama gunung di Pulau Ternate, Maluku Utara. Kenapa Dorce melekatkan Gamalama pada nama panggungnya itu?

Bisa jadi Dorce sangat terkesan dengan gunung tersebut. Dorce pertama kali datang ke Gamalama pada 1984 dan Dorce mendapat restu dari Sultan Ternate untuk menggunakan nama tersebut (liputan6.com, 16/2/2022).

Sebuah keputusan penting diambil Dorce pada tahun 1983 ketika memutuskan untuk melakukan operasi ganti kelamin menjadi seorang wanita.

Operasi tersebut dilakukan di Surabaya oleh ahli bedah plastik Prof. Dr. dr. Djohansjah Marzoeki dengan tim yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu (bedah, urologi, jiwa, andrologi, dan sebagainya).

Soal Dorce melakukan operasi ganti kelamin, tentu harus kita hargai, meskipun pro dan kontra di masyarakat tak terhindarkan. Itulah pilihan hidup Dorce dengan segala konsekuensi yang tentu telah diperhitungkannya secara matang.

Terlepas dari pro-kontra di atas, perjuangan Dorce yang sangat gigih dalam meraih puncak kejayaannya sebagai artis, patut menjadi teladan bagi para remaja yang berniat berkarir di dunia hiburan.

Dorce berhasil membuktikan bahwa ia seorang entertainer sejati yang serba bisa, mulai dari menyanyi, menari, melawak, presenter televisi, bintang film, dan sebagainya.

Pada 2005-2009, Dorce bahkan punya acara sendiri di salah satu stasiun televisi yang dinamakan "Dorce Show". Ia disebut-sebut sebagai Oprah Winfrey-nya Indonesia.

Tapi, seperti juga kebanyakan artis lainnya, setelah masa kejayaannya berlalu, nama Dorce Gamalama pun mulai dilupakan masyarakat.

Sampai kemudian, media massa kembali ramai dengan foto-foto dan berita Dorce yang terkapar sakit. Dikabarkan bahwa Dorce sakit ginjal, gula dan alzheimer (penyakit yang mengakibatkan daya ingat menurun tajam).

Sempat beredar video Dorce yang mengungapkan keinginannya agar bila nanti meninggal dunia, bisa dimakamkan sebagai seorang muslimah (wanita muslim).

Dorce akhirnya berpulang ke rahmatullah pada Rabu pagi (16/2/2022) di RSPP Pertamina, Simprug, Jakarta Selatan, dalam usia 58 tahun

Namun, keinginan Dorce agar dimakamkan sebagai perempuan tidak terkabul. Sesuai dengan pendapat para ahli agama, karena Dorce dilahirkan sebagai laki-laki, maka juga dimakamkan sebagai laki-laki.

Selamat jalan Dorce Gamalama, semoga almarhum (almarhumah?) mendapat tempat terbaik di sisi Allah swt, diterima amal ibadahnya dan diampuni dosa-dosanya.

Apakah Dorce almarhum atau almarhumah? Kalau bingung, pakai saja bahasa Indonesia: mendiang. Dalam kamus bahasa Indonesia, mendiang artinya orang (laki-laki dan wanita) yang telah meninggal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun