Memang, di kantor tempat saya bekerja, ada beberapa acara yang rutin digelar setiap tahun dan selalu membagi kaos kepada karyawan.Â
Pertama, berkaitan dengan perayaan hari ulang tahun perusahaan. Beberapa hari sebelum acara, kaos sudah dibagikan yang natinya akan dipakai pada acara puncak.
Acara puncak itu dimulai jam 06.00 pagi dengan gerak jalan santai sepanjang beberapa ruas jalan di Jakarta, kemudian acara berlanjut di sebuah convention center berupa hiburan dari artis papan atas dan pembagian doorprize.
Kedua, acara Forum Peningkatan Kinerja (FPK) yang dilakukan di tempat wisata dan merupakan acara yang ditunggu-tunggu oleh karyawan. Acara ini bersifat rutin setiap tahun.
Ketika itu, karyawan satu divisi berkumpul dari office boy hingga kepala divisi. Enaknya, di sini anak buah bebas menyampaikan hal yang tak disukainya dari perilaku si bos dan perilaku teman-temannya yang lain.
Tujuannya, agar ada peningkatan kinerja divisi, makanya segala uneg-uneg terkait pekerjaan bisa dibahas secara terbuka, termasuk rapor masing-masing bagian berdasarkan survei internal.
Ketiga, acara family day yang juga dilakukan di kawasan wisata, tapi tidak ada kaitannya dengan pekerjaan, melainkan murni untuk refreshing dengan mengajak keluarga masing-masing karyawan.
Keempat, acara pelatihan dengan durasi agak lama biasanya juga membagi kaos kepada semua peserta. Kaos itu dipakai pada acara outbond yang dilakukan pada minggu pertama pelatihan.
Kelima, saya juga relatif sering dapat dari kaos dari perusahaan lain. Kebetulan saya dapat dari Kompasiana dua kali, dan juga dapat beberapa kaos perusahaan lain yang menggelar event promosi bersama Kompasiana.
Waktu kaosnya masih dalam kondisi baru, ada perasaan senang memakainya, karena tulisan di kaos tersebut punya nilai historis. Makanya, kaos itu sering saya pakai buat jalan kaki di pagi hari, khususnya di hari libur.
Tapi, fungsi kaos akan berubah seiring berlalunya waktu. Akhirnya dari cukup banyak kaos yang saya punya, fungsinya lebih banyak sebagai baju tidur.