Kalau misalnya mereka ke Ancol, ya cukup di Ancol saja, tanpa perlu melihat-lihat perkembangan kemajuan di Jakut. Padahal masih banyak tempat ikonik di Jakut, dua di antaranya akan dibahas pada tulisan ini.
Jakarta Islamic Centre dan JIS adalah Jakarta International Stadium.
Ada dua bangunan fenomenal di Jakut, yakni JIC yang sudah lumayan lama eksis dan JIS yang hampir selesai dibangun. JIC adalahMari kita lihat JIC yang disebut juga Masjid Jami' Islamic Centre. Hebatnya, masjid ini didirikan di bekas lahan kawasan pelacuran terbesar di Jakarta, yaitu lokalisasi Kramat Tunggak.
Bahkan, menurut Kompas.com (7/5/2021), Kramat Tunggak pada masanya merupakan lokalisasi yang terbesar di Asia Tenggara. Tapi, ada versi lain yang menyebutkan lokalisasi Dolly di Surabaya sebagai yang terbesar.
Adalah Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso yang punya ide untuk mendirikan JIC, tentu setelah dibahas bersama banyak tokoh lainnya.Â
Peresmian JIC yang menjadi Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta itu terlaksana pada 4 Maret 2003 oleh Gubernur Sutiyoso. Inilah simbol keberhasilan "memutihkan kawasan hitam".
Di atas lahan seluas 109.453 meter persegi ini tidak hanya ada masjid yang megah dan luas, tapi juga ada gedung untuk sarana pendidikan dan pelatihan, balai pertemuan, business center dan hotel.
Sekarang kita beralih ke JIS yang masuk dalam 10 stadion terbesar dan termegah di dunia dan disejajarkan dengan Stadion Santiago Bernabeu yang menjadi kandang Real Madrid (Detik.com, 22/8/2021).
Stadion berkapasitas 82.000 penonton itu nantinya akan menjadi kandang Persija Jakarta dan bersifat multifungsi karena bisa juga digunakan untuk konser musik.
Berita terbaru seperti yang dimuat Kompas.com (26/1/2022), pembangunan JIS telah mencapai 95,23 persen penyelesaian. Artinya masih ada beberapa pekerjaan yang perlu dirampungkan.
Namun demikian, warga yang berkunjung menengok JIS yang terletak di Tanjung Priok itu mulai banyak. Kebanyakan mereka sekadar berfoto-foto dari berbagai sudut.Â