Berbisnis di masa sekarang memang rada unik. Disebut sulit, ya boleh juga, buktinya banyak sekali pedagang, terutama di pasar tradisional, yang sepi dari pembeli.
Tapi, disebut gampang, bisa juga. Coba saja lihat anak muda yang kreatif. Dengan modal gawai di tangan yang kelihatannya hanya main-main saja, malah bisa mendatangkan uang dari perdagangan secara online.
Memang, barangkali sudah kehendak zaman, transaksi perdagangan secara konvensional yang mengharuskan pembeli dan penjual bertemu secara fisik, sudah semakin ditinggalkan.
Anak zaman sekarang yang disebut juga sebagai kaum rebahan, bisa melakukan banyak hal sambil rebahan di rumah. Barang apa yang diinginkan tinggal pencet gawai, demikian pula membayarnya.
Kemudian, barang yang dipesan akan datang dalam waktu yang relatif cepat. Makanan, pakaian, peralatan olahraga, obat-obatan, sampai ke barang yang bersifat langka, bisa didapat sambil rebahan.
Tidak hanya sekadar sebagai perantara perdagangan, berbagai aplikasi yang dapat diunduh oleh banyak orang bisa pula dikonversi menjadi uang.
Orang tua yang kesal melihat anaknya menghabiskan waktu bermain game, malah mendapat serangan balik dari anaknya. Menurut sang anak, ia bisa dapat uang dari game. Nah, lho.
Bahkan, kini sudah ada cabang olahraga e-sport, di mana para pemainnya harus bermain game di sebuah turnamen. Ini juga menjanjikan hadiah yang tak sedikit.
Tentu juga tak dapat dipungkiri, banyak remaja yang main game semata-mata untuk bermain yang akhirnya mengidap kecanduan yang parah.
Tipe yang kecanduan tersebut bisa menguras uang orang tuanya, bukan hanya untuk bermain game, tapi juga biaya pemulihan kesehatan mentalnya.
Hanya saja, tidak bijak mengatakan semua yang memegang gawai hanya menghabiskan waktu dan menurunkan produktivitas. Teliti dulu, jangan-jangan sebagian lagi merintis jalan untuk mendapatkan kekayaan.