Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Penitipan Anak Jadi Bisnis Menggiurkan, Ibu Bekerja Merasa Aman

29 Desember 2021   06:41 Diperbarui: 29 Desember 2021   06:56 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin saya kurang peka dalam mengamati peluang bisnis. Sungguh, selama ini saya belum melihat betapa menggiurkannya berbisnis jasa penitipan anak.

Bahwa saya seorang laki-laki, bukan alasan untuk tidak mengamati bisnis yang lebih bernuansa perempuan tersebut. 

Kenapa saya sebut bernuansa perempuan? Karena yang mendatangi tempat penitipan anak di pagi hari, rata-rata adalah ibu-ibu yang akan berangkat kerja.

Lalu, pada sore hari, ibu-ibu yang sama akan kembali lagi menjemput anaknya. Jarang sekali bapak-bapak yang datang ke tempat penitipan anak.

Saya baru menyadari bahwa usaha daycare (istilah keren untuk tempat penitipan anak) merupakan "sesuatu", setelah dua orang famili saya tertarik ingin membuka bisnis tersebut.

Salah satu famili yang saya maksud adalah adik saya sendiri, seorang guru SMP yang tahun depan akan memasuki masa pensiun.

Adik saya itu bersama suaminya sudah membeli sebuah rumah untuk direnovasi menjadi tempat penitipan anak di Payakumbuh, Sumatera Barat.

Seorang lagi, keponakan saya, sudah lebih lama berancar-ancar mau membuka usaha penitipan anak, namun sampai sekarang ia terkendala masalah permodalan.

Keponakan tersebut pernah merayu saya agar jadi investor, tapi ketika itu saya belum meresponnya dengan baik, karena itu tadi, saya belum menangkap potensi besarnya.

Sekarang, setelah saya membaca sejumlah referensi, pandangan saya semakin terbuka. Jika punya konsep yang matang, tentu juga modal, menurut saya bisnis penitipan anak sangat menjanjikan.

Modal jelas diperlukan paling tidak buat menyewa tempat (akan lebih bagus lagi bila tempatnya menjadi milik sendiri), kemudian melengkapinya dengan berbagai fasilitas bagi anak-anak.

Bila tempatnya masih berupa rumah biasa, harus direnovasi sebagian, agar pembagian ruangannya sesuai dengan standar sebuah tempat penitipan anak.

Alat-alat bermain dan juga taman bermain di halaman rumah, akan menjadi daya tarik sehingga anak-anak betah bermain di sana.

Faktor lokasi tempat penitipan anak menjadi hal yang krusial. Sebaiknya lokasinya berada dekat komplek perumahan yang penghuninya dominan para karyawan, termasuk ibu-ibunya.

Sedangkan jam beroperasi biasanya dari pukul 06.00 hingga 18.00. Jadwal bermain, makan, tidur siang, harus diatur sedemikian rupa selama jam operasi tersebut.

Mencari tenaga kerja yang mampu mengasuh anak dengan baik menjadi yang terpenting di antara berbagai faktor. Lokasi strategis dan fasilitas lengkap akan sia-sia bila pengasuhnya tidak kompeten.

Seorang pengasuh tidak saja harus menyayangi anak-anak setulus hati, tapi juga bisa menghibur sekaligus mendidik anak-anak. Termasuk pula di sini mendidik soal tata krama dan sopan santun.

Jangan pula lupa mengadakan kotak P3K yang berisikan obat-obatan atau barang lain yang diperlukan bila seorang anak sakit atau terjatuh.

Selain pengasuh anak, diperlukan juga tenaga keamanan. Sedangkan tenaga administrasi bisa dirangkap oleh pengasuh, jika belum mampu menggaji pekerja khusus.

Promosi melalui media sosial serta promosi dari mulut ke mulut menjadi pilihan agar sebuah tempat penitipan anak dikenal oleh masyarakat setempat.

Terakhir, hati-hati dalam menetapkan tarif agar terjangkau oleh konsumen yang disasar sekaligus masih memberikan keuntungan bagi pemilik tempat penitipan anak.

Ibu bekerja di masa sekarang bukan hal yang langka. Semakin banyak ibu-ibu yang bekerja, semakin besar peluang bisnis penitipan anak.

Kalau di Payakumbuh saja, kota berpenduduk sekitar 200.000 jiwa, banyak wanita pekerja, apalagi di kota besar yang menjadi ibu kota provinsi atau di Jakarta dan sekitarnya.

Memang, dilema bagi wanita karier adalah bagaimana agar keluarga, khususnya anak, tidak dikorbankan, selama mereka bekerja. 

Dengan adanya tempat penitipan anak yang bagus, akan mendatangkan rasa aman bagi ibu-ibu yang sedang bertugas di kantor atau di tempat lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun