Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Beberapa Masjid Unik Memesona di Rest Area Jalan Tol Trans Jawa

13 Desember 2021   07:30 Diperbarui: 13 Desember 2021   07:32 2111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid di rest area KM 260B|Foto: Johanes Randy/detik.com

Sewaktu saya dan beberapa orang teman bepergian dari Jakarta-Solo pulang pergi pada akhir minggu pertama Desember 2021 lalu, perjalanan sepenuhnya melewati jalan tol.

Jarak tempuhnya sepanjang 518 km dengan waktu tempuh sekitar 12 jam. Hal yang sama juga terjadi pada waktu pulangnya dari Solo ke Jakarta.

Waktu tempuh tersebut sudah termasuk berhenti dua kali di rest area untuk ke toilet, salat, makan, dan mengisi bahan bakar.

Masjid di Rest Area KM 379 A, Batang, Jawa Tengah|dok. PT Jasamarga Related Business, dimuat kompas.com
Masjid di Rest Area KM 379 A, Batang, Jawa Tengah|dok. PT Jasamarga Related Business, dimuat kompas.com

Untuk ruas Jakarta-Cirebon dan berlanjut dari Cirebon hingga Batang, sebetulnya sudah lebih lama beroperasi. Sedangkan yang lebih baru adalah ruas Batang-Semarang dan Semarang-Solo.

Ruas-ruas tersebut di atas semuanya saling terhubung dan menjadi bagian dari jalan tol Trans Jawa, yang menghubungkan Pelabuhan Merak di Banten hingga Ketapang di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, sejauh 1.240 km.

Sampai sekarang yang sudah beroperasi sejauh 1.056 km. Dua kota terbesar di tanah air, Jakarta dan Surabaya sudah terhubung jalan tol tanpa terputus.

Memang ada perbedaan operator di setiap ruas, sehingga kendaraan yang melewatinya terpaksa beberapa kali membayar ongkos tol. Ke depan, sebaiknya secara sistem bisa disiasati agar pengguna jalan tol hanya sekali saja membayar yakni saat keluar tol.

Menarik mengamati beberapa rest area dari Cirebon ke Semarang atau sebaliknya. Saya memperhatikan masjid yang ada di beberapa rest area, dan banyak yang dibangun dengan arsitektur yang unik.

Salah satu keunikan yang saya maksud, masjid-masjid tersebut sengaja dibuat tanpa kubah. Padahal, selama ini masjid identik dengan kubah dan menara.

Masjid Sabilun Najah, KM 391 A|dimuat oleh beritasatu.com
Masjid Sabilun Najah, KM 391 A|dimuat oleh beritasatu.com
Sebagai contoh, di KM 379 A (Huruf A di belakang angka kilometer menunjukkan dari jalur dari barat ke timur, dan B untuk jalur timur ke barat).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun