Seiring berjalannya waktu, lama-lama ART akan terlatih bekerja. Apalagi jika kejujuran seorang ART telah teruji, itu sudah menjadi modal dasar yang cukup bagi majikan agar hubungannya dengan si ART terus berlanjut.
Untuk itu, majikan tidak keberatan memberikan gaji dan fasilitas yang lebih layak, agar si ART tidak tergoda pindah ke tempat lain.
Bagaimana cara menguji kejujuran seorang ART? Ini gampang-gampang susah dan ART yang diambil dari biro jasa penyalur ART tidak jadi jaminan.
Kalau si ART disuruh belanja ke warung dan uang kembalian semuanya langsung diserahkan ke majikan, ini sudah bagian dari kejujuran.
Ujian berikutnya, majikan bisa dengan sengaja meletakkan uang di tempat tertentu, seolah-olah tercecer. Jika setelah majikan pulang dari bekerja, uang tersebut masih ada, artinya iman si ART cukup kuat.
Meskipun sudah bertemu ART yang cocok, jangan terlalu dimanjakan. Nanti ia bisa ngelunjak, misalnya pergi ngelayap lama-lama atau malah membawa temannya nginap di rumah.
Yang lebih parah, akibat terlalu rajin main hape, kecantol sama lelaki iseng yang punya niat merampok rumah majikan si ART.
Informasi tentang keseharian majikannya serta tempat penyimpanan barang berharga akan dikorek si lelaki dari pacarnya yang ART itu.
Jadi, ART yang baik, selain jujur dan bagus pekerjaannya, harus tahu batas. Main hape hanya setelah beres pekerjaan dan itupun tidak kebablasan berlama-lama.
ART yang baik sudah selayaknya diperlakukan seperti keluarga sendiri. Tapi, bagi majikan yang bergaya ngebos biasanya punya aturan disiplin yang ketat.
Maka, majikan pun jangan kebablasan dalam soal disiplin. ART bisa tidak betah dan minta berhenti atau pulang kampung secara mendadak dan tak kembali.