Sah-sah saja sebetulnya penyebutan titik nol kilometer tersebut, kalau perhitungannya dari ujung selatan Sumatera.
Masalahnya, jauh sebelum itu, di Sabang, Provinsi Aceh, sudah punya Tugu Nol Kilometer Indonesia.
Sabang memang tidak terletak di Pulau Sumatera, tapi di pulau kecil yang bernama Pulau Weh yang merupakan pulau paling utara di Indonesia.
Namun, logikanya, bila perhitungan kilometer dari utara ke selatan, maka titik nol kilometer Sumatera berada di Kota Banda Aceh.
Tapi ya, tidak usah dipermasalahkan. Indonesia dihitung jaraknya dari utara ke selatan, sebaliknya Sumatera diukur dari selatan ke utara. Toh, akan ketemu di tengah-tengah bukan?
Agar tidak keliru dengan yang di Sabang, yang di Merauke tersebut ditulis: "0 km Merauke-Sabang", artinya dihitung dari timur ke barat.
Pada skala yang lebih kecil, maksudnya di tingkat daerah, juga ada beberapa titik nol kilometer yang terkenal, seperti di Yogyakarta.
Ada lagi, tugu lainnya yang juga bernilai secara geografis, yakni Tugu Khatulistiwa, anatara lain ada di Pasaman (Sumbar) dan Pontianak (Kalbar).
Jadi, tidak ada masalah sebetulnya. Yang penting, bagaimana mempromosikan tugu atau titik nol kilometer yang ada beberapa versi itu, agar semakin ramai dikunjungi.