Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liga 1 Boleh Ditonton, Kenapa Harga Tiketnya Selangit?

30 Oktober 2021   05:40 Diperbarui: 30 Oktober 2021   05:52 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada perkembangan terbaru dari ajang kompetisi sepak bola kasta tertinggi di tanah air yang dinamakan dengan Liga 1. Setelah terhenti lebih dari satu tahun karena pandemi, sejak dua bulan terakhir ini sudah kembali bergulir. 

Tapi, pada setiap laga Liga 1 selama dua bulan tersebut, belum boleh dihadiri langsung oleh penonton. Jadi, kalau kita melihat dari tayangan siaran langsung di layar kaca, tribun penonton kosong melompong.

Memang, di tribun kehormatan, adakalanya terlihat pejabat atau pengurus PSSI yang menonton. Tapi, kesan sepinya stadion tetap tak terhindarkan.

Bila di layar kaca terdengar sorak sorai penonton, sepertinya itu rekaman efek suara buatan yang dilakukan oleh pemegang hak siar.

Di Eropa, pertandingan sepak bola sudah boleh ditonton, sejak pertengahan Mei 2021 lalu. 

Seperti di Liga Inggris, awalnya dengan sejumlah pembatasan, yakni kapasitas bangku yang boleh diisi penonton maksimal 10.000 orang.

Padahal, kapasitas masing-masing stadion yang menjadi markas klub-klub yang bertanding, rata-rata di atas 30.000 orang.

Tapi, karena keyakinan otoritas setempat dengan keampuhan vaksinasi, sekarang penonton sudah tidak lagi wajib pakai masker dan jaga jarak pun sudah tidak begitu ketat (Tribunnews.com, 15/8/2021)

Berbicara tentang penonton, terutama kelompok pendukung klub yang bertanding, kehadirannya tidak sekadar menyemarakkan saja. 

Mereka sering beraksi dengan berbagai nyanyian penyemangat, meneriakkan yel-yel atau membuat konfigurasi yang unik.

Hal tersebut tidak saja terjadi pada kelompok suporter di luar negeri, di dalam negeri pun sudah seperti itu.

Beberapa klub di tanah air yang terkenal dengan suporternya yang banyak dan kreatif antara lain Persib Bandung, Arema Malang, Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya.

Rencananya, dalam waktu dekat ini penonton sudah boleh masuk stadion mendukung klub kesayangannya. Jelas, ini kabar gembira bagi kelompok suporter.

Masalahnya, kabar gembira bisa berujung kabar duka, mengingat risiko penularan Covid-19 sebetulnya masih mengintai.

Buktinya, pada PON Papua yang belum lama usai, cabang olahraga sepak bola boleh ditonton langsung dan setiap tim Papua main, stadion penuh.

Meskipun tidak didapat informasi berapa orang penonton sepak bola yang terpapar virus, yang pasti media massa memberitakan sejumlah atlet, ofisial, pelatih dan relawan PON Papua terkena Covid-19.

Nah, bagi para penonton Liga 1, diduga oleh pihak yang berwenang akan mengatur persyaratan apa saja yang harus dipenuhi.

Boleh jadi ketentuannya seperti mereka yang akan memasuki mal, yakni memperlihatkan sertifikat vaksinasi, minimal vaksin pertama.

Tapi, bisa juga ada syarat lain, misalnya memperlihatkan hasil pemeriksaan antigen yang berlaku untuk 2 hari seperti penumpang kereta api jarak jauh.

Berapa persen kapasitas stadion yang bisa diisi, juga perlu ditetapkan dan dipatuhi oleh panitia pertandingan.

Selain itu, ada kabar yang kurang menggembirakan bagi mereka yang sudah kebelet mau menonton Liga 1.

Kabarnya, harga tiket akan dipatok jauh lebih mahal ketimbang kompetisi Liga 1 sebelum pandemi.

Bolasport.com (26/10/2021) memberitakan tentang harga tiket yang dijual PT Liga Indonesia Baru (LIB) mulai dari Rp 250.000 hingga Rp 1 juta.

Dibandingkan dengan harga tiket sebelum pandemi yang mulai dari Rp 25.000 hingga Rp 150.000, jelas harga baru bisa dikatakan selangit. Tak heran, para suporter sepak bola terkejut dengan berita tersebut.

Adapun alasan mahalnya harga tiket, menurut pihak PT LIB karena penonton dapat benefit lain, yakni tes antigen, hand sanitizer, dan masker.

Menanggapi kekecewaan suporter sepak bola, PT LIB masih mendiskusikan hal itu. Kewajiban tes antigen dan penonton harus duduk di bangku yang nomornya tercantum pada tiket agar gampang dilacak, ikut menentukan harga tiket.

Mudah-mudahan harga tiketnya diturunkan dari rencana semula dan tetap keamanan penonton terjamin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun