Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Untung Ada PON di Jayapura, Biar pada Tahu Kota Ini Sudah Maju

25 September 2021   19:07 Diperbarui: 1 Oktober 2021   17:42 7805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Danau Sentani|flickr.com/photos/cifor, dimuat idntimes.com

Saya sudah berkunjung ke Jayapura, ibu kota provinsi Papua, sebanyak 3 kali, yakni pada tahun 2005, 2010 dan 2015. 

Kebetulan saja saya ke sana seperti diatur setiap 5 tahun, padahal tidak dirancang secara khusus. Tapi, semuanya memang berkaitan dengan tugas kantor.

Jika terbang dari Jakarta ke Jayapura dengan biaya pribadi, untuk ukuran kantong saya, terasa sekali mahalnya. 

Tidak hanya mahal, tapi juga lumayan lama dalam pesawat terbang. Ketika itu saya berangkat sekitar sekitar jam 11 malam WIB dan sampai di Jayapura sudah pagi hari, dengan catatan transit di Makassar selama sekitar 1 jam.

Tidak heran kalau banyak orang mengatakan lebih efisien bila berwisata ke Singapura atau Malaysia ketimbang menyambangi negeri sendiri, tapi di ujung timur.

Tapi, setelah saya pikir-pikir, terutama bagi yang punya kemampuan ekonomi, sesekali ada baiknya jalan-jalan ke Papua, pasti tidak akan menyesal melihat keindahan alamnya.

Tentu, bila masih dalam kondisi pandemi Covid-19 belum berakhir, mereka yang bepergian mutlak harus mematuhi protokol kesehatan dan menunjukkan dokumen lain yang dipersyaratkan oleh pihak bandara.

Apa yang saya lihat di Jayapura dan sekitarnya, terutama pada kunjugan saya yang terakhir, saya menyimpulkan bahwa kota Jayapura adalah kota yang maju.

Jayapura tidak kalah dengan banyak ibu kota provinsi lainnya di negara kita. Secara kasatmata, hal itu terlihat dari mulai banyaknya gedung tinggi di atas 7 lantai.

Jumlah hotel, mal, gerai makanan dengan merek terkenal, relatif banyak. Pokoknya, apa yang biasanya ada di kota besar, di Jayapura juga tersedia.

Mereka yang belum pernah ke sana dan terlanjur underestimate terhadap Jayapura, pasti akan tercengang jika punya kesempatan berkunjung.

Ketercengangan itulah yang mungkin akan menghinggapi ribuan tamu dari semua provinsi di tanah air yang sekarang sebagian sudah sampai di Papua.

Danau Sentani|flickr.com/photos/cifor, dimuat idntimes.com
Danau Sentani|flickr.com/photos/cifor, dimuat idntimes.com

Ya, untung saja Papua terpilih sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan segera digelar. 

Dengan demikian, para atlet, official, dan jurnalis dari berbagai penjuru, terutama dari Indonesia bagian barat yang selama ini dinilai lebih maju, akan tahu juga dengan kemajuan Papua, khususnya Jayapura dan sekitarnya.

Secara resmi, PON tersebut baru akan dimulai pada tanggal 2 Oktober 2021. Rencananya, pesta olahraga terbesar di tanah air tersebut akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo.

Namun demikian, beberapa cabang olahraga, telah memulai pertandingan, seperti sofbol, futsal, dan polo air. Jadi, tentu saja sebagian atlet dari berbagai provinsi sudah berada di Papua.

Jika semua atlet sudah berkumpul di Jayapura dan beberapa kota lain, jelas bakal ramai, namun diharapkan semuanya tetap mematuhi protokol kesehatan.

Jumlah atlet yang akan berjuang mengharumkan nama daerah masing-masing adalah 7.066 atlet, termasuk 922 atlet tuan rumah.

Belum lagi kalau dihitung juga official dari setiap kontingen, jurnalis, dan pihak lainnya yang berkepentingan dengan pelaksanaan PON.

PON Papua akan mempertandingkan 37 cabang olahraga di empat klaster, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, Kabupaten Merauke.

Kuat dugaan akan banyak orang yang baru pertama kali menginjakkan kaki di Papua. Soalnya, selama ini mungkin karena dinilai belum punya fasilitas yang layak dan lengkap, sangat langka event olahraga nasional diadakan di Papua.

Nah, mereka yang pertama kali datang tersebutlah yang nantinya diharapkan sempat menikmati kemajuan Jayapura, termasuk objek wisatanya, setelah mereka selesai bertanding.

Kemudian, setelah mereka kembali ke daerah masing-masing bisa menceritakan kesan-kesannya kepada keluarga dan teman-temannya.

Nantinya, diharapkan akan semakin meningkat minat masyarakat dari luar Papua untuk berkunjung ke "sepotong surga yang jatuh ke bumi" itu.

Dengan kunjungan yang ramai, akan berdampak positif bagi perekonomian Papua, karena para tamu tentu berbelanja, makan, dan sebagainya.

Selain keuntungan ekonomis, saling berkunjung dan saling mengenal antar daerah, akan mempererat rasa persatuan bangsa.

Tentang objek wisata, Jayapura adalah kota yang komplit, karena ada pantai, bukit, dan danau.

Bukit Jokowi|Foto: Elvan/detik.com
Bukit Jokowi|Foto: Elvan/detik.com

Ada bukit yang karena pernah dikunjungi Presiden Jokowi, sekarang dinamakan Bukit Jokowi. Dari bukit ini, pengunjung bisa melihat dari kejauhan Jembatan Youtefa yang berwarna merah dan ikonik.

Danau Sentani menjadi objek yang "wajib" dikunjungi karena keindahannya yang memikat, meskipun ini bukan lagi di wilayah kota, tapi sudah termasuk Kabupaten Jayapura.

Ada beberapa pantai yang menarik di Jayapura, antara lain Pantai Hamadi, Pantai Holtekamp, Pantai Yakoba, Pantai Base-G, dan Pantai Pasir 6.

Di waktu malam, makan di tempat yang lebih tinggi dengan view-nya lanskap kota Jayapura yang bermandikan cahaya, menjadi pengalaman yang berkesan, konon katanya mirip Hongkong diwaktu malam.

Akhir kata, kita doakan agar PON Papua berlangsung dengan sukses, baik dari sisi kerapian penyelenggaraan, maupun dari prestasi atlet.

Citra positif Papua semoga mendominasi pemberitaan di media massa, dan semoga berita tentang aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau berita kecelakaan pesawat kecil di pedalaman Papua, tidak ada lagi.

Kota Jayapura|Foto: Antara/Zabur Karuru, dimuat republika.co.id
Kota Jayapura|Foto: Antara/Zabur Karuru, dimuat republika.co.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun