Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Meludahi Tikus Got, Menjilat Tikus Berdasi

22 September 2021   10:10 Diperbarui: 22 September 2021   10:18 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

adakah yang lebih menjijikkan dari tikus got? 

kalau sudah jadi bangkai, bau busuknya menyengat menebar ancaman

itulah yang biasa keliahatan di selokan yang penuh sampah di pinggir gang sempit 

di kesumpekan perkampungan kumuh ibu kota

bangkai tikus sering pula terlihat dengan darah yang muncrat sehabis dilindas kendaraan

lalu bangkai itu dikerubungi lalat

silih berganti orang lewat sambil menutup hidung rapat-rapat

lalu membuang muka dan membuang ludah

tak ada yang peduli dengan kebersihan lingkungan

serahkan saja kepada para penyapu jalan

pasukan oranye dari dinas kebersihan

adakah yang lebih menjijikkan dari bangkai tikus got?

kalaupun tikusnya belum jadi bangkai, tetap saja menjijikkan

tikus got lihai mencari celah menumukan lubang persembunyian di tempat kotor dan pengap

kemudian diam-diam keluar sarang dan melahap apa saja yang bisa dimakan

tikus got pejuang tangguh yang gigih merintis jalan untuk menyelusup ke rumah-rumah 

kehadiran tikus membuat penghuni rumah tiba-tiba meloncat, terpekik, dan menjerit

berbagai alat pun dipasang untuk menjerat

lem tikus, racun tikus, dan entah apalagi

pokoknya tikus-tikus wajib dibasmi.

tikus-tikus diburu

yang jadi bangkai dengan berat hati dibuang si mbak pembantu 

pakai sarung tagan dan dilapisi plastik hitam terlebih dahulu

tapi dengan semangat mati satu tumbuh seribu

tikus yang masih selamat cepat sekali beranak pinak dengan suara cicitnya yang bikin ngilu

adakah tikus yang mendapat kedudukan terhormat? 

ada, tikus berdasi yang pintar menebar senyum sambil mengucap janji

mampu berpidato berapi-api diselipi kutipan ayat suci

tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan

katanya kebersihan itu setengah dari iman

seperti halnya tikus got, naluri tikus berdasi juga senang bermain di tempat kotor

di tempat sang tikus bisa makan aspal, makan besi, makan semen dan minum minyak

tikus berdasi punya dayang-dayang dan ajudan

ketawa ketiwi mereguk kenikmatan duniawi

tak ada yang membuang ludah, malah banyak yang menjilat sang tikus berdasi

tikus berdasi tidak hidup abadi

cepat atau lambat kan jadi bangkai, mati

ada yang selamat sepanjang hayat, tidak telacak kekotorannya

nasibnya tetap mulia, makamnya bak istana

tapi tak ada yang bakal lolos dari hukuman Sang Maha Pencipta

Jakarta, 22 September 2021, tulisan "coba-coba" bertema prosa liris lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun