ketawa ketiwi mereguk kenikmatan duniawi
tak ada yang membuang ludah, malah banyak yang menjilat sang tikus berdasi
tikus berdasi tidak hidup abadi
cepat atau lambat kan jadi bangkai, mati
ada yang selamat sepanjang hayat, tidak telacak kekotorannya
nasibnya tetap mulia, makamnya bak istana
tapi tak ada yang bakal lolos dari hukuman Sang Maha Pencipta
Jakarta, 22 September 2021, tulisan "coba-coba" bertema prosa liris lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!