Musik metal, khususnya yang bergenre heavy metal adalah musik yang sangat segmented. Ini memang musiknya anak muda.Â
Tapi, mayoritas anak muda agaknya lebih senang lagu-lagu pop. Kalaupun menyukai lagu rock, ya yang slow rock.
Ada yang istimewa jika mengamati komunitas penggemar musik metal. Mereka sangat kompak, loyal dengan band yang digandrunginya, dan bahkan boleh juga dibilang fanatik.
Dan jangan lupa, tak sedikit mereka yang sudah tidak muda lagi, tapi dengan semangat muda masih suka lagu-lagu metal.Â
Contohnya, Presiden Joko Widodo, yang sangat menyukai grup metal asal Amerika Serikat, Metallica.
Ciri khas anak-anak metal kalau nonton konser adalah mereka tak henti-hentinya bergoyang sepanjang konser. Bukan sekadar goyang bebas, tapi mengangguk-anggukkan kepala (headbang).Â
Headbang ini ada pakemnya. Yang paling sederhana adalah menganggukkan kepala ke atas dan ke bawah.Â
Tapi, ada teknik lain yang lebih rumit, seperti mereka yang berambut gondrong terlihat seperti baling-baling dengan memutar-mutar kepalanya.
Bagi yang tak menyukai musik metal, mungkin karena tidak tahan dengan bisingnya. Lalu, lagunya seperti berteriak-teriak saja dengan irama yang cenderung monoton.
Kalau ditanyakan pada anak-anak metal, tentu menurut mereka lagu-lagu metal bukan asal berteriak dengan suara yang diparau-paraukan.
Teriakan adalah cara berekspresi dalam bentuk positif dengan bermusik, mengingat aspirasi mereka mungkin kurang diperhatikan oleh penguasa atau oleh kelompok masyarakat yang hidup mapan.