Usai sudah kemeriahan Olimpiade 2020 yang berlangsung di Tokyo mulai 23 Juli hingga 8 Agustus 2021. Ya, meskipun tertunda satu tahun, ajang pesta olahraga terbesar di dunia tersebut tetap disebut sebagai Olimpiade 2020.
Walaupun Olimpiade Tokyo tanpa sorak sorai penonton, para atlet yang bertanding tetap tampil penuh semangat.Â
Demikian pula acara pembukaan dan penutupannya, tetap menawan dengan menggabungkan atraksi tradisional Jepang dan yang bergaya futuristik.
Olimpiade 2024 mendatang akan berlangsung di Paris dan pada acara penutupan Olimpiade Tokyo, kota Paris juga berpesta dengan atraksi spektakuler berupa beberapa pesawat tempur yang terbang mengeluarkan asap berwarna bendera Perancis.Â
Masih 3 tahun lagi memang Olimpiade Paris. Tapi, ngomong-ngomong tentang prestasi olahraga Indonesia, seharusnya kalaupun para atlet beristirahat, jangan lama-lama.
Mereka harus cepat berlatih kembali, agar di Paris perolehan medali Indonesia bisa mengalami peningkatan dari perolehan di Tokyo.
Sebetulnya, dengan raihan 1 medali emas dari bulutangkis, 1 perak dari angkat besi, dan 3 perunggu dari angkat besi dan bulutangkis, muka Indonesia masih bisa terselamatkan.
Hanya saja, diakui atau tidak, sebetulnya di antara sesama negara Asia Tenggara, diam-diam terjadi persaingan untuk menduduki peringkat terbaik.
Ya, kita boleh kalah dari negara-negara raksasa olahraga seperti Amerika Serikat, China, Jepang, Korea Selatan, Inggris, dan sebagainya, tapi jangan kalah dari negara sahabat sesama anggota ASEAN.
Dan hal itulah yang menjadi ganjalan. Pada dua Olimiade sebelumnya, Thailand lebih baik peringkatnya dari Indonesia. Sekarang di Tokyo, Indonesia nyaris menjadi yang terbaik di Asia Tenggara.
Sayangnya, dua hari sebelum penutupan, negara tetangga yang berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Utara, yakni Filipina, melalui petinjunya, memastikan peringkatnya di atas Indonesia.