Kedua, Sungai Kapuas yang membelah kota Pontianak, Kalimantan Barat. Saya tidak sempat naik perahu di sini. Tapi, saya mengagumi kawasan wisata waterfront dan taman di alun-alun kota yang menghadap ke Sungai Kapuas itu.
Ketiga, Sungai Mahakam di Samarinda, Kalimantan Timur. Saat saya di sana pada tahun 2016, sungai tersebut meluap sehingga beberapa area kota dilanda banjir.Â
Seingat saya ketika itu tidak ada taman di pinggir sungai seperti di Pontianak. Tapi, masjid terbesar di Kalimantan, Masjid Islamic Center, terlihat sangat megah. Masjid ini relatif dekat dari Sungai Mahakam.
Keempat, Sungai Musi di Palembang, Sumatera Selatan. Saya ngeri-ngeri sedap naik perahu bermesin yang ngebut dari area di bawah Jembatan Ampera ke Pulau Kemaro.
Pulau ini merupakan delta di Sungai Musi, terletak sekitar 6 km dari Jembatan Ampera. Ada pagoda berlantai 9 yang sering dijadikan spot berfoto oleh wisatawan yang ke sana.Â
Jembatan Ampera sendiri hingga sekarang menjadi ikon kota Palembang, yang kalau di waktu malam dilihat dari taman Benteng Kuto Besak, sangat cantik dengan lampu-lampu hiasnya.
Kelima, Sungai Siak di Pekanbaru, Riau. Sungai ini yang paling lama saya jajal karena saya pernah naik speed boat dari Bengkalis ke Pekanbaru selama lebih kurang 5 jam.
Jembatan Siak di tengah kota Pekanbaru yang melintasi Sungai Siak, merupakan jembatan yang megah dengan desain yang modern.
Keenam, Sungai Batanghari, Jambi. Lagi-lagi ada jembatan yang berdesain unik karena melengkung yang melintasi sungai ini. Tak pelak lagi jembatan yang dinamakan Gentala Arasy ini menjadi objek wisata yang terkenal di Jambi.
Sungai-sungai di Kalimantan dan Sumatera menurut saya memang luar biasa. Dulunya sungai-sungai tersebut menjadi jalur lalu lintas utama yang menggerakkan perekonomian setempat.