Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ketergantungan terhadap Internet, Jebakan yang Bikin Ketagihan

30 Juli 2021   11:44 Diperbarui: 30 Juli 2021   12:37 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Telegram tersebut di kemudian hari berkembang jadi mesin faksimili untuk mengirimkan surat melalui jaringan telepon.

Tulisan saya ini sebetulnya semacam tambahan dari tulisan saya sebelumnya, yang menyatakan bahwa tanpa internet dunia terasa seperti kiamat. Selengkapnya dapat dibaca di sini.

Lalu, tulisan di atas ditanggapi Pak Felix yang kalau saya tulis ulang dengan kalimat saya sendiri kira-kira seperti ini: "di zaman dulu, tanpa internet tetap terasa nikmat".

Saya jadi merenung, ketika belum ada internet, kayaknya biasa saja, para anak muda tetap ceria, nongkrong di tempat tertentu menggoda cewek yang lewat. Sekarang, mereka nongkrong di kafe, tapi masing-masing sibuk dengan gawainya.

Begitulah, setelah mengenal internet, lalu semua orang terhubung, ketergantungan terhadap internet menjadi tak terhindarkan. Itulah yang membuat saya mengibaratkan tanpa internet dunia terasa seperti kiamat.

Inikah jebakan teknologi atau paradoks dari kemajuan zaman? Disebut jebakan, karena ada bisnis raksasa di belakang itu. Ada pula bisnis big data dan ada pula bisnis pencurian data.

Dan, kita semuanya, terperosok dalam jebakan itu tapi dengan perasaan tidak ingin keluar dari perangkap itu. Inilah jebakan nikmat yang bikin ketagihan.

Ilustrasi Telegram|dok. telegrampost.com, dimuat liputan6.com
Ilustrasi Telegram|dok. telegrampost.com, dimuat liputan6.com
.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun