Bahkan, istilahnya pun pakai bahasa Inggris, seperti kripik yang diganti dengan crackers atau kentang yang diganti dengan potato.Â
Nah, bagi mereka yang lagi work from home (WFH), tentu saja bila ingin menyantap cemilan harus dibeli sendiri. Tidak masalah sebetulnya, bukankah tanpa rapat pun, cemilan, paling tidak dalam bentuk biskuit, lazim ada stok di rumah.
Hanya, kalau ada yang gratis karena jadi beban kantor, tentu lebih asyik. Satu lagi, bila mau mengudap cemilan sendiri saat rapat online, banyak yang malu-malu, takut terlihat sama peserta lain di layar laptopnya.
Kenapa di banyak rumah tangga biasanya ada stok cemilan? Jadi, tak usah dihubungkan dengan kegiatan rapat, pada umumnya seseorang membutuhkan makanan kecil di antara waktu makan lengkap.
Makan lengkap yang dimakasud adalah makan nasi dengan lauknya. Misalnya nasi dengan sepotong ayam goreng, satu butir telor balado, sayur secukupnya, sambal, kerupuk, dan buah.
Sedangkan cemilan, kalau mengacu pada jenis cemilan tradisional yang lazim dibuat sendiri di rumah, contohnya adalah pisang goreng atau pisang rebus, dan singkong goreng atau singkong rebus.Â
Bila jadwal makan lengkap katakanlah pukul 07.00, 13.00 dan 19.00, maka jadwal menyantap cemilan pada pukul 10.00 dan 16.00. Lazim pula aneka cemilan tersebut disertai dengan minum teh atau kopi.
Namun, bagi mereka yang malas memasak cemilan, pilihan membeli cemilan masa kini di pasar swalayan semakin banyak. Atau, memesan melalui aplikasi. Â
Para remaja, rata-rata menyenangi makanan yang dibaluri atau pakai toping coklat, keju biasa, mozarella, dan berbagai krim yang saya tidak tahu namanya.
Namun, untuk generasi saya, tak pernah pindah ke lain hati, jajanan pasar tetap menjadi pilihan, jika harus membeli cemilan.
Saya jadi teringat dengan Pasar Subuh Senen merupakan tempat penjualan jajanan pasar terbesar dan termurah di Jakarta, bahkan mungkin yang terbesar di Indonesia.