Memang, puisi Ebiet tidak sulit dipahami. Tidak tergolong puisi yang "berat", namun justru langkah yang ditempuh Ebiet terbilang efektif untuk memasyarakatkan puisi.
Sebelum itu, Grup Bimbo sudah beberapa kali bekerja sama dengan penyair Taufik Ismail, di mana puisi Tufik dijadikan lagu. Hanya saja, secara komersial, Ebiet lebih sukses ketimbang Bimbo, karena kaset serial Camellia "meledak" semua.
Kembali ke misteri Camellia, 38 tahun kemudian (dihitung sejak album Camellia 1 dirilis tahun 1979), Ebiet membuat pengakuan saat konser solo tanggal 6 Sepetember 2017 di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, bahwa Camellia adalah sosok imajiner.
Pengakuan itu ditulis oleh beritasatu.com (7/9/2017). Kata Ebiet, Camellia merupakan salah satu faktor penunjang sukses dalam karier musiknya. Jadi, sosok rekaan yang begitu fenomenal itu ternyata cewek bohongan alias cewek fiktif.
Ya, namanya juga penyair, tentu bermain imajinasi merupakan kesehariannya. Masalahnya, publik terlanjur percaya, Camellia betul-betul ada orangnya dan meyakini di mana letak makamnya.Â
Lalu, kenapa Ebiet "membunuh" Camellia? Jawabannya, Ebiet takut jadi takabur. Padahal, dengan kekuatan imajinasi seorang penyair, gampang saja bagi Ebiet untuk menciptakan berbagai peristiwa dramatis atas seorang Camellia.
Tapi, simaklah lirik perpisahan Ebiet dengan Camellia, pada lagu Camellia 4, yang selengkapnya seperti yang ditulis berikut ini.
Senja hitam di tengah ladang
Di ujung pematang engkau berdiri
Putih di antara ribuan kembang
Langit di atas rambutmu merah tembaga