Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Membangun Personal Branding: "Bertelur" Dulu, Setelah Itu "Berkotek"

3 Agustus 2021   19:00 Diperbarui: 3 Agustus 2021   19:04 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. shutterstock /GOODBISHOP, dimuat kompas.com

Katakanlah istilah mencari muka terlalu berkonotasi negatif. Tapi, disadari atau tidak, orang-orang yang pintar bergaul, pintar merapat ke atasan, pintar berbicara secara memikat, mungkin karirnya akan melesat.

Padahal, orang yang pintar bergaul mungkin saja prestasinya tergolong rata-rata. Namun, mereka pandai mengemasnya, lalu pada forum pertemuan dengan para pimpinan, mereka pintar mempresentasikannya.

Kebalikannya, nasib kurang baik akan menghampiri orang yang sebetulnya sudah bekerja dengan baik melebihi rekan-rekannya, namun kurang mampu menyampaikannya secara komunikatif kepada pimpinan.

Maka, pada tulisan ini, akan mengibaratkan orang yang bekerja baik dengan "bertelur", dan orang yang komunikatif menyampaikan hasil kerjanya sebagai "berkotek".

Dalam hal ini, terdapat empat kelompok karyawan, yang masing-masingnya akan berdampak pada perkembangan karirnya.

Pertama, mereka yang bertelur tapi tidak berkotek. Kelompok ini layak disebut sebagai mutiara terpendam. Tapi, bisa jadi mutiara tersebut tidak terdeteksi oleh petinggi perusahaan, sehingga karirnya kurang berkembang.

Kedua, mereka yang berkotek padahal tidak bertelur. Kelompok seperti ini, bisa jadi dekat dengan atasan dan karirnya mulus hingga level pertengahan. Namun, lama-lama akan ketahuan bahwa modal mereka hanya "omdo" atau omong doang.

Ketiga, mereka yang tidak bertelur dan tidak berkotek. Kelompok ini tidak perlu kecewa bila kariernya mentok. Perlu upaya yang luar biasa, baik dengan mengikuti pelatihan, atau rajin bertanya dan mengamati karyawan lain, agar kinerjanya terangkat.

Keempat, mereka yang bertelur dan berkotek. Nah, inilah kelompok yang ideal yang merupakan kader pilihan agar menjadi pemimpin yang akan mengembangkan perusahaan di masa mendatang.

Tentu, bagaimana cara seseorang bertelur tidak seragam, tergantung strategi dan pengalaman masing-masing. Demikian juga dalam gaya berkotek, erat kaitannya dengan karakter seseorang. Faktor citra diri yang dibahas di atas, di sini terbentuknya. 

Demikian saja, semoga paparan di atas bisa sedikit membantu bagi Anda yang tengah meniti karir di sebuah perusahaan atau di instansi pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun