Jika Anda lagi ikut dalam rapat atau pertemuan secara online, tentu Anda berusaha mencari tempat yang nyaman sekaligus jaringan internetnya lancar. Tapi, itu saja belum cukup, Anda juga harus memperhatikan latar belakang tempat Anda duduk.
Latar belakang yang menarik, sedikit banyak akan menambah rasa percaya diri Anda, apalagi bila latar belakangnya berupa lukisan atau foto yang membuat penasaran peserta pertemuan online lainnya.
Umpamanya, di belakang Anda ada foto keluarga dalam ukuran besar, foto Masjidil Haram, lemari yang penuh buku-buku tebal, atau jendela kaca yang memperlihatkan Jakarta dari lantai 35 di sebuah gedung mewah.
Nah, dalam kaitan dengan latar belakang tersebut, menarik menyaksikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, ketika diwawancarai TVRI, Jumat malam (11/6/2021).Â
Di latar belakang tempat Ganjar duduk, seperti yang berkali-kali muncul di layar televisi, terpasang lukisan bergambar Bung Karno di sebelah kiri dan lukisan bergambar Mbah Moen di sebelah kanan.
Jelas, Ganjar sebagai tokoh publik sangat sadar kamera. Sehingga, di layar kaca wajahnya terlihat menonjol dan diapit dua sosok luar biasa.
Kedua sosok itu juga saling melengkapi. Bung Karno seorang nasionalis yang religius, sedangkan Mbah Moen seorang religius yang nasionalis.
Tentang Bung Karno, rasanya tak perlu ditulis lagi. Boleh dikatakan semua rakyat Indonesia yang pernah bersekolah, di tingkat SD sekalipun, pasti mengenal pahlawan proklamator kemerdekaan RI itu.
Adapun Mbah Moen adalah panggilan akrab dari Kiai Haji Maimun Zubair, pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah.
Mbah Moen merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang juga seorang politisi. Beliau menjabat sebagai Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan (PPP), hingga wafat pada 6 Agustus 2019 di Makkah, Arab Saudi.
Peran Mbah Moen pada pilgub Jateng yang lalu jelas sangat berarti bagi kemenangan pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yansin. Taj Yasin sendiri adalah putra dari Mbah Moen.