Adapun anak gadis si dosen yang bernama Susi dianggap Roni sebagai adik sendiri. Tak ada keinginannya mengajak Susi untuk pergi jalan-jalan berduaan.
Kemudian setelah diangkat jadi PNS, Roni ditempakan di Provinsi Lampung, yang relatif tidak jauh dari Jakarta karena ada jalan tol. Juga tersedia kapal feri untuk menyeberangi Selat Sunda yang frekuensi keberangkatannya sekitar 1 jam sekali.
Begitu ramahnya istri dosen, Roni diminta kalau lagi weekend atau ada hari libur lain, agar main ke Jakarta dan menginap di rumah si dosen. Lagi-lagi Roni tidak merasa ada yang aneh dan menyambut tawaran itu dengan senang hati.
Tapi ada perkembangan yang signifikan. Kalau Roni menginap di rumah dosennya, sering juga pergi main ke mal atau ke tempat lain bersama istri dosen dan Susi yang sudah berstatus mahasiswi tahun ketiga.
Adapun si dosen, yang sudah pensiun lebih sering tinggal di rumah, karena kesehatannya tidak begitu baik. Tampaknya, mantan dosen itu tidak seagresif istrinya dalam berinteraksi dengan Roni.
Ringkas cerita, orang tua Roni di kampung tiba-tiba kaget, ketika Roni yang dulu menganggap Susi sebagai adiknya, kemudian bersikeras minta restu orang tuanya. Maksudnya restu untuk menikahi Susi, yang disebutnya sebagai pilihannya sendiri.
Awalnya, orang tua Roni kurang setuju, tapi karena Roni "memaksa", tak ada jalan lain selain memberi restu. Maka berangkatlah kedua orang tua Roni beserta famili lainnya ke Jakarta untuk meminang Susi dan berlanjut terselenggaranya resepsi yang saya sempat menghadirinya.
Baik, begitu saja kisah Roni. Sebetulnya apakah Roni merasa terjebak atau tidak, saya tidak tahu. Tapi, di mata orang tuanya, terang-terangan mengatakan anaknya terjebak.
Hanya saja, Roni mengakui ke orang tuanya dan juga ke om dan tantenya, agar berhati-hati ke ibu mertuanya. Hal ini terungkap setelah salah satu tantenya meminjamkan uang ke ibu mertua Roni, yang sampai sekarang belum dikembalikannya.
Roni juga bercerita ke ayahnya bahwa ada utang ibu mertuanya ke pihak lain yang akhirnya terpaksa dibayar oleh Roni dengan alasan utang tersebut berkaitan dengan acara resepsi pernikahan Roni.
Memang, si dosen sudah berstatus pensiunan dengan uang bulanan yang mungkin tidak mencukupi memenuhi kebutuhannya. Apalagi, si istri dosen tetap bergaya hidup konsumtif seperti saat suaminya masih aktif bekerja.