Selain itu, untuk mereka yang di dalam rumah pun, sudah muncul kebiasaan baru, yakni tetap melakukan kegiatan produktif dan juga konsumtif. Adapun transaksi antara penjual dan pembeli berlangsung secara online.
Lalu, kenapa bank masih enggan memberikan kredit? Alasan yang mengemuka dari kalangan perbankan, mereka tak ingin terburu-buru mengalirkan kredit karena ingin memantau kondisi.Â
Lagipula, dunia usaha yang selama ini membutuhkan kredit dari bank, juga tidak berani berproduksi secara normal, karena menilai permintaan atau daya beli masyarakat masih lemah.
Justru, masih terdengar berita perusahaan yang menutup usahanya, seperti yang  baru-baru ini terjadi pada grup hypermarket Giant.Â
Kemudian, sektor pariwisata dan transportasi menjadi salah satu sektor usaha yang sangat terpukul. Tak heran, bila maskapai penerbangan kebanggaan kita, Garuda Indonesia, lagi dipertanyakan masa depannya.
Untuk menyelamatkan perekonomian di destinasi wisata utama di negara kita, Bali, pemerintah membuat program "Work from Bali". Seperti diketahui, perekonomian Bali sangat tergantung pada kedatangan wisatawan, baik dari mancanegara, maupun domestik.
Tapi, tak semua sektor mengalami kesuraman. Sektor otomotif termasuk yang masih menggeliat, di mana masyarakat kelas menengah ke atas masih membeli mobil baru, meskipun harus inden selama dua hingga tiga bulan, karena stok yang ada sangat terbatas.
Konsumsi mobil tersebut antara lain didorong oleh kebijakan pemerintah yang memberikan fasilitas pembebasan pajak atas penjualan kendaraan bermotor.
Demikian pula sektor usaha kesehatan seperti penyediaan alat pelindung diri, alat kesehatan dan obat-obatan, ini jelas lagi booming, karena pandemi Covid-19 masih belum jelas kapan akan berakhir.
Jadi, kalau disebut perekonomian lagi mandek, tidak sepenuhnya tepat. Memang, secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi nasional masih negatif, tapi dengan negatif yang semakin mengecil.
Sebaiknya, bank bisa kembali menggenjot penyaluran kredit, meskipun tentu dengan perhitungan yang matang, dengan cara lebih selektif.