Jika pada kuartal II 2020, angkanya minus 5,32 persen, maka pada data terbaru, yakni kuartal I 2021, terjadi perbaikan menjadi minus 0,74 persen.Â
Dugaan para pengamat, termasuk prediksi Kementerian Keuangan, pada akhir tahun ini, Indonesia akan mencatatkan pertumbuhan yang positif.
Namun, jika yang diamati hanya sektor otomotif, tentu parameternya berbeda. Soalnya, yang disorot adalah daya beli kalangan menengah ke atas. Kesan sekilas, kelompok ini masih punya dana menganggur yang selama ini ditempatkan di bank.
Jadi, tak perlu heran bila saat ini membeli mobil baru, terpaksa bersabar menunggu 2 hingga 3 bulan, baru mobilnya diserahkan ke si pemesan. Kondisi ini mirip saja dengan masa sebelum pandemi.
Tapi, jangan buru-buru menyimpulkan daya beli masyarakat sudah pulih. Berbicara masyarakat, artinya membicarakan semua kelas, dari bawah hingga atas. Dan, mayoritas berada di lapisan bawah.
Nah, mereka yang berada di lapisan bawah tersebut banyak yang kehilangan mata pencaharian. Bagaimana memutar roda perekonomian agar lapangan kerja kembali terbuka, menjadi PR terbesar, baik bagi pemerintah, maupun pihak swasta.Â
Salah satu cara memutar roda perekonomian itu adalah bila mereka yang masih punya kekuatan dana, tidak menunda-nunda berbelanja. Maka, dilihat dari sisi ini, membeli mobil baru yang inden 3 bulan itu, dapat dibaca sebagai hal yang positif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H