Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Artis yang Kembali ke "Khittah" di Bulan Puasa

9 Mei 2021   19:00 Diperbarui: 9 Mei 2021   19:00 1613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasha Ungu (foto: 20detik/detik.com)

Harus diakui, acara tontonan yang dipancarkan dari layar kaca, tidak lagi menjadi sumber informasi atau hiburan yang utama sejak beberapa tahun terakhir ini. 

Posisinya, terutama di mata anak muda, telah digantikan oleh aplikasi media sosial yang menyediakan konten video streaming.

Namun, karena saya memang bukan tergolong anak muda, saya masih setia menikmati berbagai acara yang disiarkan oleh beberapa stasiun televisi nasional yang menjadi favorit saya.

Selama bulan puasa ini, acara yang rajin saya simak saat menemani makan sahur adalah lomba ceramah agama yang diikuti ustad dan ustazah  dari 5 negara, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, dan Timor Leste.

Pada suatu episode, grup band Ungu tampil sebagai bintang tamu. Grup ini sebetulnya sudah relatif lama vakum, karena ditinggal oleh vokalisnya, Sigit Purnomo Syamsuddin Said, atau yang lebih dikenal dengan Pasha Ungu.

Pasha sempat "hijrah" melakoni pekerjaan lain, yakni jadi pejabat publik. Ia menjadi Wakil Wali Kota Palu, Sulawesi Tengah, sejak Februari 2016 dan baru berakhir beberapa bulan lalu.

Nah, pada bulan suci sekarang, Pasha kembali ke khittah sebagai artis. Teman-temannya di grup Ungu yang sudah lama tidak manggung tentu saja menyambut gembira.

Meskipun lagu-lagu Ungu lebih banyak bertema cinta remaja, tapi sebagian di antaranya boleh dikatakan termasuk lagu religi. Makanya, penampilan Ungu pada acara lomba ceramah agama, tetap ada relevansinya.

Selain acara lomba ceramah agama tersebut di atas, sesekali saya juga kepincut dengan sinetron yang berjudul "Para Pencari Tuhan" (selanjutnya disingkat PPT). 

PPT berkisah tentang keseharian orang-orang kecil dan sangat inspiratif dalam menggugah kesadaran akan pentingnya beribadah dan berakhlak mulia. 

Sinetron ini setahu saya sudah sejak belasan tahun lalu muncul, sejak Deddy Mizwar sebagai aktor utamanya masih belum terjun ke dunia politik.

Jalan hidup aktor kawakan itu berbelok arah dengan menerima pinangan sejumlah partai politik yang mengusung pasangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar pada pilgub Jawa Barat.

Maka, Deddy yang kenyang memainkan berbagai peran di film dan sinetron, dalam dunia nyata menjadi Wakli Gubernur Jawa Barat periode 2013-2018.

Deddy yang masih berniat untuk meneruskan karier politiknya dengan maju menjadi cagub pada pilkada Jawa Barat periode berikutnya, harus terhenti langkahnya. Ridwan Kamil yang sebelumnya Wali Kota Bandung yang memupuskan harapan Deddy Mizwar.

Jelas, dengan darah seni yang dipunyainya, comeback-nya Deddy ke dunia seni peran, bukan hal yang mengherankan dan memang sudah ditunggu-tunggu para penggemarnya.

O ya, pada sinetron PPT tahun ini, lagu yang menjadi pembuka dan penutup, diambil dari lagu Ungu yang berjudul "Penghuni Surga Sejatimu".

Begitulah, saya mencermati, artis yang akhirnya betul-betul berubah haluan secara konsisten menjadi pejabat publik, sangat sedikit. 

Memang, artis yang menjadi anggota parlemen atau fungsionaris partai politik, lumayan banyak yang bertahan lama. Bahkan, berkemungkinan tidak akan kembali menjadi artis lagi seperti Rieke Diah Pitaloka dan Nurul Arifin.

Tapi, artis yang menjadi kepala daerah atau wakil kepala daerah yang betul-betul "hijrah" sangat sulit ditemukan. Sehingga, kesannya sekadar coba-coba saja.

Lagipula, para pengamat politik banyak yang menilai, artis hanya dipasang sebagai wakil, bukan kepala daerah, semata-mata untuk menarik bagi pemilih di pilkada karena popularitasnya. Jadi, bukan karena kapasitas kepemimpinannya.

Sedangkan untuk menjadi orang nomor satu di suatu daerah, bukan hal yang mudah. Dengan modal sebagai artis terkenal saja belum mencukupi.

Rano Karno, seorang aktor senior, beruntung pernah merasakan menjadi gubernur di Provinsi Banten, meskipun sekadar meneruskan periode kepemimpinan Ratu Atut Chosiyah yang tersandung kasus korupsi. 

Rano yang sejak 2012 menjadi wakil gubernur, otomatis naik menjadi gubernur pada 2014. Namun, ketika akhirnya Rano bertarung menjadi gubernur melalui pilgub Banten, ia kalah dari Wahidin Halim.

Hikmahnya, Rano pun kembali ke khittah, sehingga lahirlah film Si Doel The Movie, Si Doel The Movie 2, dan Akhir Kisah Cinta Si Doel.

Dilihat dari kacamata ilmu manajemen, akhirnya prinsip the right man on the right place terjawab juga. Para artis yang menjajal dunia politik kembali ke khittahnya.

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun