Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Omongan Tetangga Versi Orang Kantoran: Tahta, Harta, dan Wanita

3 Mei 2021   10:25 Diperbarui: 3 Mei 2021   10:59 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukankah kita bisa belajar dari pengalaman orang lain? Tapi, saya sangat berhati-hati, berusaha keras tidak akan menceritakan aib orang lain kepada siapapun.

Lho, memangnya yang diceritakan Eko berkaitan dengan aib seseorang? Menurut pemahaman saya, ya kalau sudah mencakup sesuatu yang negatif tentang seseorang, itu merupakan aib bagi yang orang yang diceritakan.

Tentu dengan catatan, hal negatif yang diceritakan Eko tersebut benar adanya. Jika tidak benar apa yang dikatakan Eko, maka jatuhnya sudah melakukan fitnah.

Begini, jika saya ringkaskan, topik cerita Eko kebanyakan berkaitan dengan "tiga ta", yakni tahta, harta, dan wanita. Ya, gosip tentang tiga ta yang dilakukan sejumlah pejabat di tempat kami bekerja, selalu mengundang keingintahuan saya yang lebih dalam.

Contohnya, bila ada seorang teman yang tiba-tiba kariernya melesat demikian cepat, Eko punya cerita di balik itu. Betul, aturan promosi jabatan di tempat saya bekerja, sudah ada aturan bakunya. Namun, bumbu soal koneksi dengan "orang kuat" tetap saja diduga terjadi.

Soalnya, bila mengacu pada mereka yang memenuhi syarat untuk meraih jabatan yang masuk lapisan atas, terlalu banyak kandidatnya. Padahal posisi yang tersedia sangat sedikit.

Apalagi, untuk jabatan yang lebih atas, katakanlah untuk jadi seorang direktur. Saya sering terkaget-kaget melihat nama-nama di luar perkiraan, mampu duduk di posisi yang sangat strategis itu. Nah, Eko punya analisis yang mendukung terpilihnya figur tidak terduga itu.

Itu baru soal ta yang pertama alias tahta. Cerita ta yang kedua, menurut saya lebih seru. Saya jadi terpana, pejabat yang pada dasarnya sudah bergaji besar berikut dengan fasilitas yang wah, masih saja berusaha mencari sabetan.

Benarlah kata orang, keinginan berburu harta itu ibarat candu, tak ada batasnya. Tentu pejabat yang bermain memakai taktik yang lebih canggih. Kalau misalnya nanti terdeteksi, jejaknya hanya berhenti pada pegawai rendah, sehingga si pejabat terselamatkan.

Nah, yang bikin saya ketagihan berbincang-bincang dengan Eko, bila ia sudah menyinggung soal ta yang ketiga, masalah wanita. Pejabat pun banyak yang lihai dalam berselingkuh.

Di sinilah saya tahu tentang beberapa karyawati yang jadi anak emas dari bos-bos. Modusnya bermacam-macam. Ada yang berfungsi seperti dayang-dayang, selalu ada di sisi bos, sehingga para karyawan pun memaklumi saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun