Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sepak Bola di Bulan Puasa, dari Pesantren hingga Eropa

25 April 2021   17:11 Diperbarui: 25 April 2021   17:45 1023
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mohamed Salah (Foto: Reuters/ David Klein, dimuat okezone.com)

Selama bulan puasa tidak berarti membuat aktivitas kita dalam berolahraga harus terhenti. Sebaiknya tetap rutin melakukan gerak badan agar tubuh senantiasa sehat. Hanya saja, lamanya berolahraga yang perlu dikurangi agar tidak terlalu melelahkan atau agar tidak kehausan.

Ada juga anak-anak yang sengaja bermain bola pada malam hari. Di beberapa pesantren, bahkan ada atraksi bermain sepak bola api di malam hari. Hebatnya, bolanya terbuat dari bongkahan sabuk kelapa tua yang telah kering, lalu direndam di minyak tanah agar saat dibakar menghasilkan api.

Pada bulan puasa tahun ini, yang merupakan puasa kedua pada era pandemi Covid-19, sepak bola profesional di tanah air mulai menggeliat lagi. 

Malam ini (Minggu, 25/4/2021), digelar laga final Piala Menpora leg kedua, yang mempertemukan dua rival abadi, Persija Jakata versus Persib Bandung.

Persija berada di atas angin karena pada leg pertama tiga hari lalu berhasil mengandaskan Persib dengan skor 2-0. Tapi, tak ada yang tak mungkin dalam sepak bola. Persib bisa saja membuat kejutan dengan aksi balas dendam dan sekaligus memboyong Piala Menpora.

Laga antara Macan Kemayoran (julukan bagi Persija) melawan Maung Bandung (julukan bagi Persib), selalu bikin heboh. Biasanya aparat keamanan akan dilipatgandakan jumlahnya karena sering muncul aksi saling serang antar kelompok suporter fanatik, yang bahkan pernah menelan korban jiwa.

Untungnya, laga malam ini berlangsung tanpa penonton di stadion Manahan Solo, Jawa Tengah. Sehingga, tak perlu ada kekhawatiran terjadinya gesekan antar pendukung kedua klub.

Selain itu, pertandingan juga dilakukan dengan mengakomodir cara-cara yang memenuhi protokol kesehatan. Kesuksesan turnamen Piala Menpora telah membuat pihak PSSI dan juga pihak kepolisian yang berwenang memberi izin, yakin bahwa kompetisi resmi Liga 1 dan Liga 2 telah siap untuk digelar.

Mohamed Salah (Foto: Reuters/ David Klein, dimuat okezone.com)
Mohamed Salah (Foto: Reuters/ David Klein, dimuat okezone.com)
Di luar negeri, khususya di Eropa, sepak bola di bulan puasa tetap berlangsung seperti biasa. Berbeda dengan Piala Menpora yang menggelar pertandingan seusai salat tarawih, di Eropa yang memang penganut agama Islam hanya minoritas, tak ada perubahan jam pertandingan.

Makanya, berita tentang sepak bola Eropa tetap mengalir seperti biasa ke segenap penjuru. Soalnya, kelompok suporter klub-klub Eropa tersebar di mana-mana, termasuk Indonesia.

Media massa pun tetap memberitakan sepak bola Eropa karena banyak pembacanya. Memang,  di antara sekian banyak cabang olahraga, sepak bola dapat dikatakan sebagai olahraga yang paling populer. 

Ada pengecualian, seperti di negara adidaya Amerika Serikat (AS) pamor sepak bola masih di bawah bola basket. Tapi secara umum, di lima benua, sepak bola lah yang paling banyak penggemarnya.

Tak heran, bila sepak bola, dalam perkembangannya berpilin berkelindan dengan masalah bisnis dan politik. Para pebisnis superkaya pun tertarik punya klub sepak bola profesional. Sedangkan pemilihan pengurus asosiasi sepak bola dibumbui dengan intrik politik.

Klub-klub papan atas di Eropa sudah banyak yang berpindah tangan ke konglomerat asal Timur Tengah. Pemilik baru tak segan-segan berburu pemain bintang dengan harga yang gila-gilaan. 

Nah, dalam konteks bisnis besar itulah barangkali baru-baru ini mencuat berita akan digulirkannya liga lintas negara yang hanya diikuti oleh klub-klub besar secara eksklusif. Liga itu disebut European Super League (ESL).

Untunglah, setelah banyak dikecam beberapa kelompok suporter dan juga dari asosiasi sepak bola, sepertinya ESL tidak jadi, atau belum akan digelar pada waktu dekat ini, karena beberapa klub yang bakal bergabung, menyatakan mengundurkan diri.

Eksklusivitas sepak bola sebaiknya memang ditolak, karena pada dasarnya sepak bola adalah olah raga yang merakyat. Sungguh ironis, bila akhirnya sepak bola hanya memilih masyarakat segmen menengah ke atas saja. 

Ada lagi berita lain seputar sepak bola di bulan puasa yang cukup inspiratif. Betapa pemain profesional yang beragama Islam tetap menjalankan ibadah puasa, meskipun mereka berlatih fisik yang menguras keringat. Bahkan, saat bertanding pun, ada yang kuat berpuasa.

Klub Manchester City, milik miliarder Arab (indosport.com)
Klub Manchester City, milik miliarder Arab (indosport.com)
Di antara para pemain muslim itu, nama Mohamed Salah menjadi nama yang paling populer. Pemain asal Mesir yang telah cukup lama memperkuat klub Liverpool itu, sering diberitakan dalam konteks yang positif sehubungan dengan perilakunya sebagai seorang muslim.

Seperti yang ditulis okezone.com (15/4/2021), Mohamed Salah berbuka puasa di tengah laga Liga Champions. Tulisan itu memang mengangkat kejadian pada bulan puasa 2019.

Ketika itu akun Twitter jurnalis asal Mesir, Mohamed El Gazar, mengunggah video yang memperlihatkan Mohamed Salah menenggak sebotol air minum di pengujung babak pertama pertandingan Liverpool versus Tottenham Hotspur.

Salah mencuri kesempatan untuk minum pembatal puasanya, pas ada momen pemain Tottenham, Jan Vertonghen, tengah menjalani perawatan. 

Itulah suatu bukti bahwa berpuasa bukan menjadi penghalang untuk tetap bekerja sebaik mungkin, termasuk bagi pemain sepak bola.

Jadi, kalau para pekerja kantoran malah mencuri-curi kesempatan untuk tidur-tiduran pada jam kerja dengan alasan lagi berpuasa, harusnya malu pada pemain sepak bola.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun