Tidak biasanya saya menulis tentang apa yang berkembang di Kompasiana. Tapi, sesekali tak ada salahnya, bila memang ada aspirasi yang ingin saya sampaikan.
Begini, saya memberikan apresiasi yang tinggi bagi pengelola blog yang sama-sama kita cintai ini. Saya melihat, Kompasiana mempunyai visi yang jelas, salah satunya ingin merangkul lebih banyak anak muda dan remaja.
Hal itu penting agar kelangsungan Kompasiana di masa depan, tidak terganggu, khususnya setelah yang tua-tua kehabisan energi untuk menulis.
Bagaimanapun juga, membangun kesan bahwa Kompasiana itu lebih dekat dengan anak muda, sangat penting. Bukankah pemilik masa depan itu adalah mereka yang hari ini masih remaja dan muda?
Jika Kompasiana dicitrakan sebagai medianya orang tua, dengan tulisan-tulisan yang terlalu serius, ini sangat tidak menguntungkan pada jangka panjang.
Maka, adanya kategori tulisan baru yang tergabung dalam kelompok "Life", tentu bisa dibaca dalam konteks membangun citra muda itu. "Life" itu sendiri dipecah lagi dalam sub-kategori Diary, Entrepreneur, Foodie, Love, Viral, dan Worklife.
Lalu, topik pilihan yang ditantang oleh pengelola, juga beberapa kali sangat kental bernuansa anak muda, seperti tentang ghosting, overthinking, move on, dan berlanjut tentang "anak bawang" yang baru memulai karier. Yang terbaru topik pilihannya tentang kencan pertama.
O ya, tentang banyaknya istilah berbahasa Inggris, saya membacanya sebagai salah satu trik untuk mendekati  segmen remaja dan anak muda. Terlepas dari kesan kurang menghargai padanannya dalam bahasa Indonesia, menurut saya sah-sah saja.
Hasilnya, sejauh ini cukup mengesankan. Begitu banyak penulis baru dari kalangan yang lebih muda, bahkan sebagian juga menunjukkan mutu tulisan yang baik.
Memang, sebagian dari tulisan itu, diduga merupakan tugas sekolah atau kuliah yang harus ditayangkan di Kompasiana. Tapi, ini tetap bagus bagi perkembangan Kompasiana ke depan.
Di lain pihak, sebagian nama-nama lama (boleh juga disebut sebagai kelompok tua, maksudnya lebih tua dari anak-anak muda) mulai menghilang. Saya tidak tahu apa alasannya menghilang dan tidak ingin menduga-duga.