Namun demikian, tidak semua anak muda yang bertani karena terpaksa. Ada malah yang menekuni profesi petani dengan perhitungan yang matang dan menggunakan teknologi informasi terkini.
Misalnya, sejumlah anak muda di daerah yang menjadi destinasi wisata nomor satu di Indonesia, Bali, yang tergabung dalam Komunitas Petani Muda Keren (PMK), telah menunjukkan kiprahnya dengan baik.
Keberadaan PMK tersebut tentu saja diapresiasi oleh Kementerian Pertanian yang mempunyai program yang cukup menantang, yakni mencetak 2,5 juta petani milenial guna mendukung program ketahanan pangan nasional.
Hal di atas dapat dilihat pada laman setkab.go.id (1/12/2020) berkaitan dengan kegiatan Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar menyambangi Komunitas PMK di Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.
Komunitas PMK Bali yang diketuai oleh Agung Wedha itu beranggotakan lebih dari 300 orang yang tercatat. Konsep yang diterapkannya berupa pertanian yang terintegrasi, pertanian holistik dari hulu sampai hilir.
Adapun visi yang diusungnya adalah untuk menghasilkan produk organik, mengajak petani hidup sehat dan membangun bisnis yang berkelanjutan.
PMK juga menerapkan teknologi 4.0 dengan mengembangkan 3 aplikasi besar, yakni Farmer Apps (digitalisasi dengan output big data), BOS Fresh (pemasaran produk pertanian) dan Nabung Tani (fintech untuk pendanaan pertanian).
Komunitas tersebut telah membuktikan bahwa anggapan petani itu tidak menjanjikan, adalah keliru. Namun demikian, publikasi atas kegiatan petani muda tidak banyak mengemuka di media massa atau di media sosial.
Padahal, kegiatan seperti itu harus ditularkan atau diduplikasi ke berbagai penjuru tanah air agar target ambisius mencetak 2,5 juta petani milenial bisa diraih.
Untuk kondisi di Pulau Bali, mengingat sekarang kehidupan masyarakat yang secara umum lagi terpuruk digempur Pandemi Covid-19, sektor pertanian menjadi pilihan yang prospektif.
Seperti diketahui, selama ini Bali sangat bergantung pada sektor pariwisata, meskipun dulu-dulunya masyarakat Bali adalah masyarakat agraris.Â