Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kerja Sampingan, Cari Uang Vs Cari Kesenangan

2 April 2021   07:30 Diperbarui: 10 April 2021   02:47 1431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata bekerja seperti itu membuat saya stres. Hanya dua tahun saya lakoni, kemudian saya menyerah. Apalagi saya sempat dirawat di rumah sakit selama dua minggu.

Mengejar rezeki tidak harus sebegitunya, karena kalau sudah ketemu jalannya, akan ada kemudahan. Perlahan-lahan, karier saya mulai naik. Kondisi perusahaan BUMN tempat saya bekerja juga semakin sehat, sehingga tingkat penggajian karyawan mengalami perbaikan.

Secara resmi saya tidak lagi punya kerja sampingan. Tapi, diam-diam saya mulai mengembangkan hobi menulis opini. Selama tiga tahun 1993-1995, tulisan saya relatif sering nongol di beberapa media cetak ibu kota. 

Adapun motif saya menulis, boleh dikatakan berimbang, antara mencari kesenangan dan mencari uang. Katakanlah 50:50 (berbeda dengan sekarang saya aktif menulis di Kompasiana, motifnya terutama untuk menikmati kehidupan, seperti yang saya tulis di profil saya).

Ketika itu, rata-rata dalam dalam satu bulan ada 3 artikel saya yang dimuat media cetak. Honornya lebih besar ketimbang honor saya mengajar. Kompas saat itu telah memberikan honor Rp 400.000 per artikel. Tapi koran lain yang lebih sering memuat tulisan saya, Bisnis Indonesia dan Republika, memberi honor Rp 150.000.

Tahun 1996 ketika saya sudah punya jabatan struktural, sehingga punya tanggung jawab lebih besar, praktis tidak sempat lagi menulis. Tak ada kerja sampingan yang saya lakukan hingga 2016.

Nah, kegiatan mengajar saya "jilid 2" kembali saya lakukan sejak pertengahan 2016, dengan motif yang sangat berbeda dengan "jilid 1". Bukannya sombong, niat untuk mencari penghasilan tambahan, betul-betul tidak menjadi pertimbangan. Atau, hanya sebagai pertimbangan yang kesekian.

Adapun pertimbangan utama adalah sebagai kegiatan bersenang-senang sambil meng-up date ilmu. Bukankah untuk mempersiapkan bahan kuliah saya harus belajar lagi?

Memang, saya jadi punya banyak waktu luang karena penugasan di BUMN secara penuh waktu sudah berakhir. Masih ada job di kantor, tapi sifatnya fleksibel yang bisa dipenuhi dengan bekerja dua hari dalam seminggu.

Bergaul dengan mahasiswa yang rata-rata seusia anak bungsu saya, saya juga merasa muda. Itulah kesenangan yang bisa saya nikmati. Istilah-istilah gaul anak sekarang pun jadi menambah perbendaharaan kata-kata saya.

Bila dulu saya stres gara-gara mengajar, sekarang mengajar malah jadi obat stres. Itulah bedanya kerja sampingan bermotifkan mencari uang dan bermotifkan mencari kesenangan sambil menambah ilmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun