Sekali lagi, bukan bidang studi formalnya yang penting, tapi logika berpikirnya yang dibutuhkan pada berbagai bidang pekerjaan. Sarjana apapun itu, bila diraih secara benar, pasti telah mengasah kemampuan berpikir analitis, berpikir konseptual, dan berpikir strategis.Â
Logika berpikir itulah yang menjadi bekal utama dalam meniti karier, selain yang juga bersifat mutlak adalah faktor integritas dan kemampuan bekerjasama dengan orang lain.Â
Bahwa pengetahuan formal sesuai bidang studi juga ikut mempengaruhi, tentu tak bisa dipungkiri. Tapi, ini bukan faktor dominan. Dalam banyak referensi disebutkan bahwa faktor knowledge ini, kalah penting dengan faktor skill dan attitude.
Perlu pula direnungkan tentang kondisi umum dunia ketenagakerjaan di negara kita saat ini. Sangat tidak gampang mencari pekerjaan. Makanya, kalau tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang kita cintai, cobalah cintai apa yang kita kerjakan.
Tapi, bila dari hasil perenungan, Anda sudah berada pada titik nadir, yang mau diapapun juga, sudah sulit membangkitkan semangat, ya apa boleh buat, resign mungkin jawaban yang tepat.
Pertimbangannya, daripada menimbulkan dampak psikologis yang parah, lebih baik mencari tempat baru. Tentu dengan bersiap-siap menerima segala konsekuensinya, termasuk menganggur beberapa lama. Makanya, dana darurat perlu disediakan sebelum berhenti bekerja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H