Kenapa peran aktif perbankan sangat dinantikan? Agar pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa positif, meskipun banyak pengamat yang memperkirakan pada triwulan pertama tahun ini, masih negatif. Maka, penegeluaran pemerintah untuk perlindungan sosial dan untuk dunia usaha, masih sangat diperlukan.
Tapi, mengandalkan anggaran pemerintah saja, tentu tidak mencukupi. Oleh karena itu, peranan perbankan nasional untuk lebih meningkatkan penyaluran kredit, akan menjadi faktor yang menentukan pemulihan ekonomi nasional.
Perlu diketahui, sepanjang tahun 2020, penyaluran kredit ke sektor riil terkontraksi sebesar -2,7 persen. Pertumbuhan kredit yang negatif tersebut sebagai pertanda perbankan masih melihat risiko yang tinggi bila mengucurkan kredit kepada dunia usaha. Tentu hal ini berkaitan dengan ketidakpastian ekonomi sebagai dampak pandemi Covid-19.
Namun, sejujurnya, kalaupun suku bunga kredit bisa lebih rendah lagi, tidak otomatis pertumbuhan kredit kembali positif. Soalnya, kekhawatiran dari dunia usaha bukan semata-mata tentang suku bunga pinjaman bank yang masih memberatkan. Yang lebih berat adalah daya beli masyarakat yang belum pulih karena dampak pandemi Covid-19.Â
Akibatnya omzet yang dibukukan banyak perusahaan masih jauh di bawah kondisi normal sebelum pandemi. Tentu saja dengan omzet yang rendah itu akan menyulitakan pelaku usaha buat mencicil pembayaran kredit bank.
Kesimpulannya, solusi untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional memang tidak gampang. Kesadaran masyarakat untuk mengikuti pogram vaksinasi serta meningkatkan kedisiplinan dalam mematuhi protokol kesehatan, diyakini menjadi kunci utama.
Bila badai pandemi telah berlalu, dengan atau tanpa kucuran kredit perbankan dan dengan atau tanpa bantuan sosial dari pemerintah, para pelaku usaha akan optimis mengembangkan bisnisnya. Bukankah roda kehidupan harus terus bergulir?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI